Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Candaan Cabul yang Dilontarkan Ketua KPU Hasyim Hingga Paksa Berhubungan Badan dengan Cindra Aditi Tejakinkin

Redaksi , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |13:43 WIB
Ini Candaan Cabul yang Dilontarkan Ketua KPU Hasyim Hingga Paksa Berhubungan Badan dengan Cindra Aditi Tejakinkin
Cindra Aditi terlihat menetaskan air mata saat melakukan sesi jumpa pers setelah putusan sidang DKPP. (Foto: MNC Portal Indonesia)
A
A
A

JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) resmi memberhentikan Hasyim Asy'ari sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemberhentian itu dilakukan setelah Hasyim terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindakan asusila terhadap anggota PPLN Den Haag, Belanda, Cindra Aditi Tejakinkin (CAT).

DKPP juga mengabulkan seluruh permohonan dari pengadu, berdasarkan fakta fakta dipersidangan. Sebelumnya, Hasyim juga dianggap telah merendahkan martabat dan kehormatan perempuan melalui penyalahgunaan jabatan dan kewenangan yang ada padanya juga terjadi dalam perkara pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang telah diputus DKPP melalui Putusan No.35-PKE-DKPP/II/2023 dan No.39-PKE-DKPP/II/2023 tertanggal 3 April 2023.

Hasyim diberikan Sanksi Peringatan Keras Terakhir karena menjalin hubungan pribadi dengan Hasnaeni, Ketua Umum Partai Republik Satu. Dalam salinan putusan DKPP Nomor 90-PKE-DKPP/V/2024 terungkap bagaimana Hasyim melakukan komunikasi via whatsapp dengan nada kurang sopan.

Berikut beberapa fakta persidangan terkait komunikasi antara pengadu dengan teradu.  

1. Terungkap fakta dalam sidang pemeriksaan, dalam komunikasi intens tersebut Teradu  mengajak Pengadu (CAT) jalan berdua di sela-sela acara bimtek di Den Haag. Terjadi juga komunikasi intens antara Teradu dan Pengadu melalui Whatsapp pada tanggal 12 Agustus 2023 .

Dalam komunikasi tersebut, Pengadu meminta tolong kepada Teradu agar pada saat kunjungan ke Belanda membawakan barang Pengadu yang ketinggalan di Jakarta. Kemudian Teradu menyanggupi permintaan Pengadu dan mengirimkan daftar barang titipan Pengadu berupa: 1 Rompi PPLN, 1 potong baju, 1 potong CD, dan 2 pax cwie mie. 

Terhadap pesan tersebut, Pengadu menanyakan apa yang dimaksud dengan “CD” padahal barang tersebut tidak termasuk barang yang dititipkan oleh Pengadu. Teradu menjawab dengan nada bercanda: “Ohw maaf keselip hahaha.”

2. Terungkap fakta dalam sidang pemeriksaan pada saat komunikasi intens antara Teradu dan Pengadu pada tanggal 6 Agustus 2023, Teradu mengirimkan pesan terusan (forward) sesuai Bukti P-6.

DKPP menilai tindakan Teradu mengirimkan informasi maupun materi tentang pelaksanaan bimtek yang pembahasannya masih bersifat internal antara Ketua dan Anggota KPU tidak sepantasnya disampaikan kepada Pengadu yang berstatus sebagai Anggota PPLN.

Apalagi disertai adanya pesan Whatsapp: “Keep secret for your eyes only”, “for your eyes only”, dan “Not for share” menunjukkan bahwa informasi maupun materi yang dibagikan oleh Teradu kepada Pengadu bersifat penting dan rahasia.

 3. Dalam sidang pemeriksaan, Pengadu menerangkan bahwa pada tanggal yang sama, 3 Oktober 2023, Teradu menelpon Pengadu pada malam hari untuk datang ke kamar Teradu di Hotel Van der Valk, Amsterdam. Dalam pertemuan tersebut, setelah berbincang-bincang di ruang tamu kamar Teradu, Pengadu menerangkan bahwa Teradu memaksa untuk melakukan hubungan badan.

Pengadu menolak permintaan Teradu, namun Teradu terus memaksa disertai dengan janji akan menikahi Pengadu. Setelah kejadian tersebut, Pengadu dan Teradu beberapa kali jalan bersama di Amsterdam sampai dengan kepulangan Teradu ke Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2023.

Selain itu, Teradu juga mengirimkan pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada Pengadu berupa foto berdua di depan Lobby Hotel Van der Valk, Amsterdam. Dalam foto tersebut disertai dengan caption, “My Love (ditambah emoji love dan emoji bunga mawar merah)” .

 4. Bahwa pada tanggal 30 Juli 2023 saat Bimtek untuk PPLN di acara jalan pagi di Bali, Teradu melakukan pendekatan kepada Pengadu dan meminta Pengadu untuk mengirimkan pesan Whatsapp kepada Teradu.

Sejak saat pertama kali bertemu tersebut, Teradu sering merayu Pengadu agar Pengadu mau membina hubungan asmara dengan Teradu, dan atas hal ini, Pengadu telah berkali-kali menolak ajakan Teradu karena Pengadu mengetahui bahwa Teradu memiliki istri dan 3 (tiga) orang anak di Indonesia dan Pengadu tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang. Akan tetapi Teradu menyatakan bahwa keluarganya sedang tidak baik-baik saja dan dalam proses perceraian;

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement