Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Mohammed Nasser, Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2024 |15:05 WIB
Profil Mohammed Nasser, Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel
Profil Mohammed Nasser, Komandan senior Hizbullah yang dibunuh Israel (Foto: Kantor Media Hizbullah)
A
A
A

BEIRUT - Komandan Unit "Aziz" Hizbullah Mohammed Naame Nasser, yang dikenal sebagai ‘Hajj Abu Naame’ tewas dalam serangan pesawat tak berawak atau drone  Israel yang menargetkan mobilnya di al-Hosh, di distrik Sour, Lebanon selatan, pada Rabu (3/7/2024).

Menurut sumber keamanan yang dikutip oleh L'Orient Today, unit ini mengawasi seluruh sektor barat di Lebanon selatan. Mohammed Khashab, anggota Hizbullah lainnya, juga tewas dalam serangan yang sama. Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah kehilangan 364 anggotanya di Lebanon dan Suriah.

Menurut Kassem Kassir, seorang analis yang dekat dengan Hizbullah, mengutip laporan di media Israel, Nasser adalah komandan lapangan senior di sektor barat Lebanon selatan, yang bertanggung jawab atas operasi di Galilea barat selama perang. “Pembunuhannya menandai salah satu yang terbesar kerugian [bersama Taleb Abdullah yang dibunuh pada bulan Juni] untuk Hizbullah,” terangnya.

Militer Israel mengkllaim Nasser telah memimpin serangan roket dan rudal anti-tank dari Lebanon barat daya terhadap warga sipil, komunitas, dan pasukan keamanan Israel sejak tahun 2016. Dia memegang peran penting dalam Hizbullah dan mengarahkan banyak serangan terhadap Israel sebelum dan selama konflik.

“Jika laporan tersebut akurat, maka ini adalah operasi pembunuhan besar-besaran, yang diperkirakan akan memicu tanggapan dari Hizbullah,” kata Kassir kepada L'Orient Today.

Pada malam harinya, Hizbullah pertama kali merilis video Nasser pada tanggal 15 Mei 1999, saat penggerebekan di situs Israel di Beit Yahoun, di caza Bint Jbeil, menyoroti perannya selama 22 tahun pendudukan Lebanon selatan oleh Israel, yang terpaksa mundur pada tahun 2000.

Nasser diketahui lahir di Haddatha (Bint Jbeil), pada 5 Juni 1965. Dia bergabung dengan barisan Hizbullah pada tahun 1986, di mana dia mengambil bagian dalam berbagai operasi militer melawan posisi musuh tentara Israel selama pendudukan Israel di Lebanon selatan. “Dia terluka lebih dari satu kali selama operasi ini, dan secara bertahap naik pangkatnya,” terang pernyataan Hizbullah.

Di antara prestasinya, Hizbullah menyebutkan partisipasinya dalam respon heroik terhadap agresi Israel terhadap Lebanon pada bulan Juli 2006 dan perang melawan organisasi teroris di Irak dan Suriah dari tahun 2011 hingga 2016. Dia sempat terluka lagi pada tahun 2015. Dia diangkat sebagai kepala unit Aziz pada tahun 2016 setelah kematian komandan Hassan Mohammed al-Hajj.

Hizbullah mengatakan bahwa Nasser merencanakan, mengarahkan dan mengawasi sejumlah operasi militer terhadap lokasi, instalasi, pangkalan dan titik penempatan musuh Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki, selama operasi Banjir Al-Aqsa, nama yang diberikan untuk serangan Hamas pada 7 Oktober yang menandai dimulainya perang Gaza.

Partai tersebut menambahkan, Nasser beberapa kali mendapat pengakuan dari Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, Jihad Islam Palestina memberikan penghormatan kepada Nasser dan mengatakan bahwa Brigade al-Quds bangga atas peran penting dan berpengaruh yang dimainkan oleh para martir dalam mendukung perlawanan Palestina.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement