Awal yang Terlambat Dalam Politik
Masuknya Starmer ke dunia politik terjadi pada usia lanjut, pada usia 52 tahun. Ia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2015, dan menjabat sebagai anggota di daerah pemilihannya di London, tempat ia tinggal bersama istri dan kedua anaknya.
Dengan cepat naik pangkat di Partai Buruh, Starmer segera menjadi menteri bayangan Kantor Dalam Negeri sebelum berhenti dari perannya sebagai protes atas kurangnya kepemimpinan mantan ketua partai Jeremy Corbyn selama kampanye Brexit.
Starmer kemudian menjadi juru bicara partai mengenai isu-isu terkait Brexit dan akhirnya mengambil alih kepemimpinan partai ketika Corbyn mundur menyusul kekalahan telak Partai Buruh dalam pemilihan umum 2019 melawan Konservatif pimpinan Boris Johnson.
Sejak saat itulah Starmer mengukuhkan dirinya sebagai politisi, kata Thibaud Harrois, dosen peradaban Inggris kontemporer di Universitas Sorbonne-Nouvelle.
“Keir Starmer menjalankan misinya untuk membalik halaman tentang Jeremy Corbyn,” kata Harrois, seraya menambahkan bahwa “dia memulai dengan memecat semua orang yang dituduh anti-Semitisme dari dalam partai, termasuk Jeremy Corbyn sendiri.”
Pada bulan Mei, Starmer mengeluarkan Corbyn dari partainya setelah menskorsnya karena perselisihan tentang anti-Semitisme.
Berniat memenangkan suara terbanyak, Starmer juga mulai menyelaraskan kebijakan Partai Buruh dengan partai tengah dengan mencegah kandidat sayap kiri mencalonkan diri untuk partai tersebut.