Dia pun menganoligikan fenomena politik saat ini bak orang tua yang ingin menjodohkan anaknya, tapi sang anak tidak dikonsultasikan terkait sosok calon pilihan orangtua tersebut.
"Sebenarnya kan kalau di dalam proses yang lebih sehat, pengkandidatan itu harusnya berangkat dari, ya tentunya ini mimpi jangka panjang gitu ya, tapi berangkat dari orang-orang di Jakarta ini gelisahnya sama isu apa sih gitu, sejauh ini udah happy belum sama transportasi publiknya, udah happy belum sama kualitas udaranya, sama bagaimana kita menangani banjir, sama bagaimana kita cukup ruang terbuka hijau atau tidak, dan seterusnya," ujarnya.
"Baru berdasarkan kriteria itu, mencari yang kompeten untuk menjadi calon kepala daerahnya gitu kan, berdasarkan isu-isu," tuturnya melanjutkan.
(Fakhrizal Fakhri )