JAKARTA - Ketua DPP Bidang Inklusif dan Keberagaman Partai Perindo, Anjas Pranowo memberikan catatan penting bagi Plt Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin yang baru saja dilantik. Beberapa catatan itu agar pelaksanaan pilkada serentak November mendatang bisa ramah disabilitas.
Anjas meminta agar KPU menyediakan kertas braille saat hari pencoblosan. Sebab jika tidak adanya kertas tersebut penyandang disabilitas netra yang akan mencoblos surat suara tentunya perlu pendamping di bilik suara.
Pendamping itu, tentunya bertentangan dengan asas pemilu yang bersifat bebas rahasia, jujur dan adil.
"Kita ambil contoh katakanlah Sampai sekarang dari Indonesia Merdeka Sampai sekarang pemilu berlangsung Kertas KPU, kertas surat suara itu Yang diproduksi oleh KPU tidak ada satu pun yang kertas braille. Nah ini kan juga menjadi tanda tanya," ujar Anjas saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (8/7/2024).
Infrastruktur sarana penyelenggaraan pemilu yang dilakukan KPU juga menurutnya masih sangat minim atau tidak aware terhadap teman-teman disabilitas. Temen-temen tuna daksa terkadang kesulitan menuju bilik suara karena keterbatasan yang dimiliki.
"Kemudian, KPU dalam arti penyelenggara itu juga harusnya bicara pada teman-teman daksa. Teman-teman yang memiliki akses terbatas sebenarnya harus di-push, untuk mereka (KPU) yang menjemput bola , teman-teman disabilitas di rumah mereka masing-masing," sambungnya.