Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tak Pedulikan Latihan Militer Filipina-AS, China Terus Tingkatkan Tekanan di Laut Cina Selatan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 11 Juli 2024 |13:12 WIB
Tak Pedulikan Latihan Militer Filipina-AS, China Terus Tingkatkan Tekanan di Laut Cina Selatan
Tentara Amerika Serikat (AS) menembakkan Howitzer selama latihan militer Balikatan antara AS dan Filipina di Laoag, Ilocos Norte, Filipina, 6 Mei 2024. (Foto: Reuters)
A
A
A

Tindakan Manila ini dibalas dengan langkah berani oleh Beijing. Kapal-kapal China, baik milik pemerintah maupun milisi, terlihat di dekat posisi Filipina di Laut Cina Selatan. Ini termasuk tiga kapal penelitian maritim Tiongkok di Second Thomas Shoal, yang baru-baru ini menjadi wilayah pertikaian antara kedua negara.

Kapal lain terlihat di Catanduanes dan Samar, jauh di timur menghadap Samudera Pasifik. Empat kapal Angkatan Laut PLA Tiongkok bergantian membayangi armada sekutu yang terdiri dari empat kapal – dua kapal Filipina, satu Amerika, dan satu Prancis – melakukan latihan maritim bersama di Laut Cina Selatan.

Selama latihan Balikatan, insiden baru terjadi di Scarborough Shoal. Dua kapal pemerintah Filipina rusak akibat benturan dan meriam air dari tiga kapal Penjaga Pantai China. Hal ini menyusul insiden pada Maret di mana sebuah kapal sipil Filipina, yang disewa oleh militer, terkena ledakan air bertekanan tinggi oleh dua kapal penjaga pantai China. Harapan bahwa Balikatan, yang didukung oleh kehadiran angkatan laut asing, akan mendorong Tiongkok untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri dari tindakan tegas pupus. Insiden laut baru-baru ini menuai kecaman internasional. Namun, penolakan Tiongkok, meskipun melanggar hukum internasional dan merusak reputasinya, memberikan pesan yang jelas: Peningkatan latihan tidak lagi menghalangi Beijing, begitu pula upaya Manila untuk mendorong transparansi di laut yang disengketakan. 

Apakah peristiwa ini dapat mendorong aliansi tersebut untuk menyesuaikan tanggapannya?

Meskipun ada korban luka dan kerusakan properti, tindakan China bukan merupakan “serangan bersenjata” yang menuntut komitmen AS terhadap sekutunya. Insiden Scarborough Shoal mungkin akan lebih memotivasi China untuk mendorong klaim perbatasan lebih jauh lagi. Hal ini, pada gilirannya, dapat melemahkan kepercayaan terhadap kemampuan aliansi tersebut untuk memberikan tanggapan yang lebih dari sekadar kecaman lisan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement