Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Kematian Tahanan di Lapas Bekasi, Polisi Ambil Sampel Hati

Salman Mardira , Jurnalis-Minggu, 14 Juli 2024 |07:30 WIB
5 Fakta Kematian Tahanan di Lapas Bekasi, Polisi Ambil Sampel Hati
Ilustrasi penjara (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Polisi mengekshumasi terhadap jenazah tahanan berinisial ZAN (26) dan mengambil sampel hati tubuhnya, untuk diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) demi mengungkap penyebab kematiannya.

ZAN ditemukan tewas di Lapas Kelas II A Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat pada 31 Mei 2024. Penyebab pasti kematiannya tahanan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara itu belum diketahui, tapi keluarga meyakini dia dianiaya.

Berikut fakta-faktanya :

 BACA JUGA:

Ambil sampel hati

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan sampel hati dari tubuh ZAN diambil untuk diperiksa oleh tim laboratorium forensik.

“Ada sampel (hati) yang diambil dari kegiatan ekshumasi yang harus diperiksa di Labfor,” kata Firdaus kepada wartawan, Jumat 12 Juli 2024.

“Sampel hati untuk mengecek ada kadar racun atau hal-hal lainnya yang ditemukan di sampel hati tersebut,” imbuhnya.

 BACA JUGA:

Polisi periksa 6 saksi

Firdaus mengatakan, proses tersebut harus dijalankan agar penyelidikan yang tengah didalami oleh pihaknya memenuhi scientific crime investigation. Sejauh ini polisi juga telah memeriksa 6 saksi untuk menguak kasus kematian ZAN.

“Saksi dari petugas lapas dan tahanan yang satu sel dengan korban, dua orang adik kandung dan saudaranya," tutupnya.

Hubungi keluarga minta uang

Menurut kuasa hukum keluarga ZAN, Farhat Abbas, sebelum dilaporkan tewas di Lapas Bekasi, ZAN yang merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri Tapanuli Tengah sempat menghubungi keluarga untuk meminta sejumlah uang tanpa mengetahui untuk apa uang itu digunakan

Pernah diancam juga

Kepada orangtuanya, kata Farhan, ZAN juga mengaku mendapat ancaman apabila uang itu tak segera dikirimkan. Adapun ancaman berupa penghilangan nyawa.

"Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024, (ZAN) meninggal dunia," kata Farhat kepada wartawan, Kamis 26 Juni 2024.

Keluarga korban yakin ZAN dianiaya

Jasad ZAN ditemukan tewas dalam kondisi tergantung. Pihak lapas sempat menyebut ZAN tewas bunuh diri, tapi keluarganya meyakini kalau ZAN meninggal akibat dianiaya.

Selain karena ada ancaman sebelumnya, pada tubuh ZAN juga ada luka lebam yang menguatkan dugaan keluarga kalau pria itu dianiaya sebelum tewas.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement