Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ayah Pelaku Penembakan Donald Trump Mengaku Sempat Telepon Polisi Sebelum Kejadian

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 19 Juli 2024 |13:26 WIB
Ayah Pelaku Penembakan Donald Trump Mengaku Sempat Telepon Polisi Sebelum Kejadian
Ayah pelaku penembakan Donald Trump mengaku sempat menelepon polisi sebelum kejadian (Foto: AFP)
A
A
A

PENNSYLVANIA Ayah dari pria bersenjata yang mencoba membunuh Donald Trump menelepon polisi sebelum penembakan pada Sabtu (13/7/2024) karena dia mengkhawatirkan putranya.

Seruan tersebut adalah salah satu dari sejumlah tanda bahaya yang terungkap dalam beberapa hari terakhir yang diberitahukan kepada penegak hukum sebelum suara tembakan terdengar di kampanye terbuka Trump di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).

Penegak hukum khususnya Dinas Rahasia AS menghadapi pertanyaan yang semakin meningkat mengenai keamanan dengan adanya seruan dari beberapa anggota parlemen agar kepala badan tersebut harus mengundurkan diri.

Sumber penegak hukum mengatakan kepada mitra berita BBC, CBS, bahwa ayah Matthew Crooks menelepon polisi karena dia mengkhawatirkan putranya dan keberadaannya. Tidak jelas kapan panggilan itu dilakukan, tapi itu terjadi sebelum penembakan.

Tidak jelas apa yang dikatakan ayahnya kepada polisi. Fox News melaporkan bahwa orang tua Crooks, Mary dan Matthew, mengatakan kepada petugas “mereka khawatir” tentang putra mereka dan bahwa dia menghilang tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan kedua orang tuanya bekerja sama dalam penyelidikan.

Sumber-sumber penegakan hukum mengatakan kepada media AS bahwa pria bersenjata itu telah melakukan pencarian online untuk mengetahui gangguan depresi berat dan Konvensi Nasional Partai Demokrat yang dijadwalkan pada Agustus mendatang.

Menurut laporan dari Washington Post dan Associated Press, dia juga menyimpan gambar Trump, Presiden Joe Biden, Jaksa Agung Merrick Garland, Direktur FBI Chris Wray dan anggota Keluarga Kerajaan Inggris.

Penyelidik masih berusaha menelusuri kemungkinan motif pria bersenjata berusia 20 tahun itu, yang ditembak mati oleh penembak jitu Dinas Rahasia setelah melepaskan tembakan. Serangannya menyebabkan satu penonton tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Investigasi awal menemukan bahwa Crooks naik ke atap gedung terdekat di luar rapat umum dengan memanjat unit AC. Unit-unit tersebut terletak di sebelah gedung.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement