Jambi, tuturnya, dengan kondisi geografis dan ekosistemnya, sangat rentan terhadap kebakaran hutan yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
"Tower GRK ini dilengkapi dengan instrumen pemantauan sampel udara dan sensor meteorologi yang canggih, yang dapat mengukur konsentrasi GRK serta kondisi lingkungan secara real-time," ujar Rudi.
Data yang dikumpulkan dari tower ini akan memberikan data dan informasi yang sangat penting mengenai dinamika Gas Rumah Kaca dan dampaknya pada perubahan iklim di Jambi.
"Kami dapat menganalisis pola sebaran GRK, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat kepada masyarakat dan pemangku kepentingan".
"Dengan demikian, kami berharap informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi mitigasi dan adaptasi yang lebih efektif untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan dampak perubahan iklim di wilayah ini," pungkasnya.
(Salman Mardira)