Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Uni Eropa Cabut Hak Hungaria Jadi Tuan Rumah Pertemuan karena Sikapnya Terkait Perang Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2024 |14:32 WIB
Uni Eropa Cabut Hak Hungaria Jadi Tuan Rumah Pertemuan karena Sikapnya Terkait Perang Ukraina
Uni Eropa cabut hak Hungaria jadi tuan rumah pertemuan karena sikapnya terhadap perang Ukraina (Foto: Reuters)
A
A
A

HUNGARIA - Uni Eropa (UE) telah mencabut hak Hungaria untuk menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri dan pertahanan berikutnya terkait sikapnya terhadap perang di Ukraina.

Hal ini terjadi beberapa minggu setelah Hungaria menjabat sebagai presiden Dewan Uni Eropa, yang biasanya menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, dan di tengah kemarahan atas pertemuan Perdana Menteri (PM) Viktor Orban dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada awal bulan ini.

Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, mengatakan tindakan Hungaria harus memiliki konsekuensi dan kita harus mengirimkan sinyal, meskipun itu hanya sinyal simbolis.

Hungaria menggambarkan tindakan tersebut sebagai tindakan yang sangat kekanak-kanakan.

Setiap enam bulan, di bawah setiap kepemimpinan dewan yang baru, para menteri luar negeri dan pertahanan UE mengadakan pertemuan informal untuk membahas masalah-masalah global terbesar yang dihadapi blok tersebut.

Rangkaian pertemuan berikutnya akan berlangsung pada tanggal 28-30 Agustus dan akan diadakan di Budapest. Namun pada Senin (22/7/2024), Borrell mengumumkan bahwa pertemuan tersebut akan diadakan di Brussels.

Mengutip komentar yang dibuat setelah pertemuan dengan Putin di mana Orban menuduh UE memiliki kebijakan pro-perang, Borrell mengatakan kepada wartawan: “Jika Anda ingin berbicara tentang pihak perang, bicaralah tentang Putin.

“Saya dapat mengatakan bahwa semua negara anggota dengan satu pengecualian, sangat kritis terhadap perilaku ini,” terangnya.

"Saya pikir pantas untuk menunjukkan perasaan ini dan menyerukan pertemuan dewan luar negeri dan pertahanan berikutnya di Brussels,” lanjutnya.

Dari 26 negara lain di UE, hanya Slovakia yang mendukung Hongaria dalam perselisihan tersebut.

Menyusul keputusan tersebut, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menulis pendapatnya di di Facebook.

“Sungguh respons luar biasa yang mereka berikan. Saya tidak ingin menyakiti perasaan siapa pun, tapi rasanya seperti berada di taman kanak-kanak,” terangnya.

Pertemuan Orban dengan Putin terjadi sebagai bagian dari apa yang dia gambarkan sebagai misi perdamaian yang diluncurkan beberapa hari setelah Hungaria menjadi presiden dewan tersebut, yang juga merupakan kunjungan Orban mengunjungi para pemimpin Ukraina dan Tiongkok serta calon presiden dari Partai Republik Donald Trump di pertemuan tersebut.

Kunjungan tersebut memicu kecaman dari para pemimpin Uni Eropa, dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkannya sebagai "misi perdamaian".

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement