Tidak hanya itu, Harris mendapat gaji tetap sebagai jaksa wilayah, jaksa agung, senator, dan sekarang wakil presiden selama karirnya. Wakil Presiden saat ini menerima gaji tahunan USD235,100 (Rp 3.8 miliar).
Harris juga berada dalam posisi yang menguntungkan dibandingkan dengan pesaingnya. Selain itu, Harris menegaskan bahwa pemilu yang akan datang adalah yang paling penting dalam hidup kita, menyebutnya sebagai "pemilu yang paling eksistensial, memiliki konsekuensi, dan penting."
Dengan mempertimbangkan pengalamannya yang luas serta peranannya dalam kesuksesan calon presiden dan sumber daya kampanyenya yang besar, Harris dipandang oleh banyak anggota Partai Demokrat sebagai penerus yang kuat bagi Biden.
Harris menyatakan bahwa dia siap memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan Partai Demokrat, mengingat rekam jejaknya dan dukungan Biden.
(Susi Susanti)