UKRAINA - Dengan kastil, menara abad pertengahan, dan pantai di tepi sungai, kota wisata Starokostiantyniv di Ukraina barat tampaknya bukan target yang jelas untuk serangan rudal dan drone Rusia.
Namun pangkalan udara besar di seberang sungai Sluch telah membuat kota ini menjadi perhatian Rusia. Penduduk setempat khawatir kedatangan jet tempur F-16 di Ukraina hanya akan meningkatkan pemboman.
“Kami sangat gugup dengan kedatangan F-16. Jika mereka memarkirnya di sini, jumlah serangan akan meningkat,” kata Olena Shpachenko, seorang pemandu di museum sejarah kota, yang terletak di dalam kastil abad ke-17.
Kyiv mengatakan jet tempur canggih buatan Amerika Serikat (AS), yang beberapa sudah dikirim ke Ukraina, akan membantunya melindungi langit dengan lebih baik dan bersaing dengan Rusia untuk mendapatkan superioritas udara.
Rusia telah mengintensifkan pemboman terhadap pangkalan udara Ukraina termasuk Starokostiantyniv, rumah bagi Jembatan Penerbangan Taktis Ketujuh, dan berjanji untuk menargetkan F-16.
Untuk unjuk kekuatan awal bulan ini, Moskow menyerang tiga lapangan udara Ukraina dalam beberapa hari.
“Dari sini, kami bisa melihat ledakan dengan jelas,” kata Shpachenko sambil menunjuk ke luar jendela kastil.
“Kami mendengarnya seolah-olah kami ada di sana,” lanjutnya kepada AFP.
Selama lebih dari dua tahun, dia menyaksikan drone musuh yang dapat meledak dan rudal supersonik memenuhi langit pada malam hari.
Sambil menunjuk ke deretan ikon agama kuno yang sebagian rusak tergantung di atas mejanya, dia mengatakan pangkalan udara itu sangat dekat sehingga rudal bisa sampai ke sini.
Sementara itu, Ukraina dan mitra-mitra Baratnya belum memberikan indikasi resmi di mana F-16 akan ditempatkan.
Sumber industri pertahanan Barat mengatakan kepada AFP bahwa lapangan terbang Starokostiantyniv yang dilengkapi dengan tempat perlindungan sebagian di bawah tanah era Soviet akan menjadi kandidat yang ideal.
Warga yang terbiasa mendengar deru jet bahkan sebelum perang, mengatakan ketegangan di kota tersebut meningkat.
“Pihak berwenang mengadakan latihan skala besar jika terjadi serangan nuklir. Mereka yakin pangkalan itu adalah target utama Moskow,” ujar Shpachenko.
“Kami berdoa agar F-16 tidak sampai di sini,” tambahnya, sambil sekali lagi melihat ke luar dengan cemas.
Bahkan jika pertahanan udara Ukraina mencegat rudal Rusia yang menargetkan pangkalan tersebut, dia tetap khawatir puing-puing akan menghujani kota tersebut. Dia melarang putrinya bermain di luar.
(Susi Susanti)