PARIS - Negara Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang mengaku berpihak kepada Amerika Serikat (AS). Hubungan kedua negara tersebut, telah terikat dengan sangat baik sejak lebih dari dua abad lalu.
Dalam konflik Israel-Palestina, Amerika Serikat secara resmi mengakui keberpihakannya terhadap Israel. Negara-negara sekutu Amerika lainnya seperti Jerman dan Inggris, turut mengakui keberpihakannya terhadap Israel.
Namun, meski sekutu Amerika, Prancis justru kerap kali terlibat dalam pemberian bantuan kepada rakyat Palestina.
Dikutip dari forum diplomasi resmi Prancis, Prancis mengaku merupakan negara sahabat Israel dan Palestina. Prancis memiliki hubungan baik dengan Israel dan menjadi salah satu negara yang mengakui kedaulatan negara tersebut.
Meski begitu Prancis juga merupakan negara yang mendukung kemerdekaan Palestina. Pada tahun 1974, Prancis menyerukan suaranya mendukung pengakuan PLO di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menegaskan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina.
Pada tahun 2010, Prancis menaikkan status Delegasi Umum Palestina di Prancis, yang menjadi Misi Palestina dan dipimpin oleh seorang duta besar. Pada September 2015, Prancis memberikan suara untuk mendukung status Negara dan pengibaran bendera Palestina di PBB.
Prancis juga menyatakan komitmennya, terhadap stabilitas di kawasan tersebut serta mengutuk keras segala tindakan kekerasan dan terorisme kepada semua pihak. Prancis berkomitmen untuk menangani keadaan darurat kemanusiaan disana dengan mengirim bantuan kemanusiaan.
Prancis mengirim sumbangan sebesar EUR2 juta (Rp35 miliar) untuk wilayah Palestina pada 2019, dan EUR20 juta (Rp350 miliar) untuk lembaga pengungsian Palestina Timur.
Badan pembangunan Prancis, Agence Française de Développement (AFD) telah aktif mendanai sekitar 80 proyek selama 20 tahun di Palestina. 13 diantaranya terkait dengan bidang air dan sanitasi, yang menyediakan layanan air minum bagi lebih 800 ribu orang.
(Susi Susanti)