Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bela Ketum PBNU Gus Yahya, Politikus Senayan Tuding Nusron Punya Dendam Pribadi

Maruf El Rumi , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |08:16 WIB
Bela Ketum PBNU Gus Yahya, Politikus Senayan Tuding Nusron Punya Dendam Pribadi
Kader NU yang juga politisi PDIP Falah Amru mengkritik Nusron Wahid. (Foto: Dok Pribadi)
A
A
A

JAKARTA  - Anggota DPR RI yang juga mantan Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru merasa kecewa dengan Nusron Wahid, yang juga sama sama kader Nahdlatul Ulama (NU). Kekecewaan Falah tersebut terkait statmen Nusron yang cenderung mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di media.

Politikus dari PDI Perjuangan itu mengatakan, Nusron sebagai ketua lembaga di PBNU semestinya tidak perlu bicara yang terkesan menyerang Ketum. Apalagi, menurut Falah, Gus Yahya hanya ditanya wartawan. "Itupun hanya jangan-jangan (dendam pribadi), bisa benar bisa salah,” kata Gus Falah sapaan putra tokoh senior PPP, KH. Amru Al Mu'tashim itu, dalam keterangan yang diterima Okezone, Selasa (30/7) di Jakarta.

Falah yang sekarang menjadi Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) PBNU, malah menilai pernyataan Nusron yang cenderung bermuatan dendam pribadi. Padahal Nusron ini 'kan masih tercatat sebagai salah satu ketua lembaga di PBNU, yakni LPP PBNU.

Terkait reposisi Nusron dari jabatannya di PBNU yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum kini menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU, dikatakan Falah sudah sesuai mekanisme organisasi. 

 

Sebab, reposisi jabatan ini sebenarnya untuk menjalankan aturan organisasi di PBNU, di mana Wakil Ketua Umum tidak dibenarkan rangkap jabatan dengan pengurus harian partai politik. Gus Falah lantas mencontohkan dirinya juga berpindah jabatan dari Ketua PBNU. 

Sebab, politikus Senayan itu merangkap jabatan lain sebagai pengurus harian di salah satu sayap politik PDI Perjuangan. “Saya juga diturunkan dari ketua PBNU kini menjadi wakil Ketua Lembaga Tamir Masjid PBNU. Tapi 'kan ini aturan organisasi jadi harus dijalani,” ujar anggota Komisi VII DPR RI tersebut.

Dia menyarankan, Nusron harusnya juga melihat tayangan secara utuh konteks pernyataan Gus Yahya, sebelum mengoreksi pernyataan ketua umum. Ungkapan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU. 

Pada saat bersamaan, Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang tanya bahwa Pansus haji bukanlah urusan PBNU. "Namun karena wartawan tetap mengejat dengan pertanyaan itu, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respon atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji tahun ini berhasil atau tidak," tambahnya. 
 

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement