Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cari Pengkhianat, Iran Tangkap Puluhan Orang Termasuk Pejabat Tinggi Keamanan dan intelijen

Maruf El Rumi , Jurnalis-Minggu, 04 Agustus 2024 |07:03 WIB
Cari Pengkhianat, Iran Tangkap Puluhan Orang Termasuk Pejabat Tinggi Keamanan dan intelijen
Puluhan orang ditangkap menyul pembunuhan Ismail Haniyeh. (Foto: Iranintl)
A
A
A

TEHERAN - Pengembangan penyeledisikan dilakukan pemerintah Iran menyusul terbunuhnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat kunjungan ke negara tersebut. Puluhan orang ditangkap, termasuk pejabat tinggi keamanan dan intelejen Iran. 

Penangkapan dilakukan untuk mengungkap kelalaian yang terjadi sehingga menyebabkan terbunuhnya Haniyeh yang datang dengan status tamu negara. Haniyeh terbunuh dengan proyektil jarak pendek yang dilakukan dari luar gedung.

Apalagi, pembunuhan itu dilakukan meskipun langkah-langkah keamanan diperketat karena pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian yang berlangsung sehari sebelumnya. Laporan New York Times menyebutkan lebih dari dua lusin individu, termasuk perwira intelijen senior, pejabat militer, dan staf di wisma tamu, telah ditahan terkait dengan insiden tersebut.

Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi (IRGC) kini mempelopori penyelidikan, yang bertugas mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab, kata New York Times. Pihak berwenang Iran belum mengonfirmasi adanya penangkapan terkait pembunuhan tersebut. 

Garda Revolusi telah merilis  pernyataan jika Haniyeh dibunuh dengan "proyektil jarak pendek dengan hulu ledak sekitar 7 kilogram" di Teheran. Mereka juga mengatakan pembunuhan itu "dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika."

Ini berbeda dengan laporan media media internasional yang menyatakan jika Haniyeh terbunuh oleh alat peledak yang ditanam dua bulan sebelum Haniyeh datang di kamarnya. Tindakan tersebut kemungkinan dilakukan oleh agen yang direkrut Mossad, badan intelijen Israel. 

 

Sebuah laporan oleh The Telegraph mengatakan alat peledak itu ditempatkan di tiga kamar terpisah di wisma tamu, yang menunjukkan operasi yang direncanakan dengan sangat cermat. Bahkan awalnya mereka ingin membunuh Haniyeh saat pemakaman Ebrahim Raisi, mantan presiden Iran, pada bulan Mei. 

Namun, operasi itu dibatalkan karena banyaknya kerumunan di dalam gedung, yang secara signifikan meningkatkan risiko kegagalan, kata laporan itu. Menurut anggota keamanan Nasional Iran Ahmad Bakhshayesh terdapat "kesenjangan dan ketidakmurnian" dalam sistem keamanan dan intelijen Republik Islam. 

Dia menguraikan "dua skenario yang mungkin" terkait kematian Haniyeh: "Salah satunya adalah Israel menggunakan pesawat nirawak dan menargetkan lokasi tersebut dari pegunungan di utara Teheran.

Skenario kedua adalah tidak ada pesawat nirawak yang terlibat; sebaliknya, sejumlah penyusup di Iran menempatkan diri mereka di dekat gunung yang sama dan menggunakan senjata seperti rudal untuk menyerang kediaman Haniyeh."
 

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement