Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemerintah Bangladesh Perintahkan Tutup Layanan 4G Imbas Demo Tewaskan 91 Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2024 |07:30 WIB
Pemerintah Bangladesh Perintahkan Tutup Layanan 4G Imbas Demo Tewaskan 91 Orang
Pemerintah Bangladesh menginstruksikan menutup semua layanan 4G imbas demonstrasi yang memanas dan berakhir bentrok. (Foto: AP)
A
A
A

DHAKA – Pemerintah Bangladesh menginstruksikan menutup semua layanan 4G imbas demonstrasi yang memanas dan berakhir bentrok. Demo yang menuntut Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina mundur ini menewaskan 91 orang dan ratusan terluka.

Otoritas Bangladesh menginstruksikan penyedia telekomunikasi negara itu pada Minggu (4/8/2024) untuk menutup 4G, yang secara efektif menonaktifkan layanan internet, menurut memo rahasia pemerintah yang dilihat oleh Reuters.

“Anda diminta untuk menutup semua layanan 4G Anda hingga pemberitahuan lebih lanjut, hanya 2G yang akan efektif,” kata dokumen yang dikeluarkan oleh Pusat Pemantauan Telekomunikasi Nasional, sebuah badan intelijen pemerintah.

Untuk kedua kalinya selama protes baru-baru ini, pemerintah menutup layanan internet berkecepatan tinggi. Platform media sosial Facebook dan WhatsApp tidak tersedia, bahkan melalui koneksi pita lebar.

Perusahaan telekomunikasi sebelumnya diberitahu bahwa lisensi mereka akan dibatalkan jika mereka tidak mematuhi perintah pemerintah, seseorang yang memiliki pengetahuan langsung mengatakan kepada Reuters.

Badan regulasi telekomunikasi tidak menanggapi panggilan Reuters. Pada bulan lalu, setidaknya 150 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam kekerasan yang dipicu oleh kelompok mahasiswa yang memprotes kuota untuk pekerjaan pemerintah. Protes itu terhenti setelah Mahkamah Agung membatalkan sebagian besar kuota, tetapi para mahasiswa kembali turun ke jalan dalam protes sporadis minggu lalu, menuntut keadilan bagi keluarga korban.

"Saya pikir jin sudah keluar dari botol dan Hasina mungkin tidak akan memasukkannya kembali ke dalam botol lagi," kata Shakil Ahmed, profesor madya bidang pemerintahan dan politik di Universitas Jahangirnagar.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement