Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menepis kabar hoax tersebut. Kemenkes memastikan vaksin polio terjamin keamanannya bagi bayi dan anak. Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga memastikan keamanan vaksin nOPV2.
"Pemerintah harus memutus rantai penyebaran hoax dengan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi. Gunakan pendekatan humanis, termasuk manfaatkan kader-kader posyandu dan PKK, serta pihak Pemda untuk memberi informasi kepada masyarakat,” katanya.
Kris Dayanti menambahkan, edukasi diperlukan mengingat hoax tentang vaksin polio cukup mengkhawatirkan, diperparah dengan beredarnya unggahan di media sosial yang menyebut ada dokumen rahasia BPOM bocor. Di mana, isi vaksin nOPV2 disebut membahayakan kesehatan publik.
"Penting sekali pemerintah menggunakan berbagai media untuk menjelaskan secara masif bahwa vaksin polio sangat penting diberikan kepada anak guna mencapai target 95% vaksinasi polio di Indonesia,” ujarnya.
"Upaya meminimalisasi disinformasi soal vaksin polio perlu juga dengan melibatkan institusi pendidikan dan tokoh-tokoh masyarakat/tokoh agama karena banyak dipercaya masyarakat," pungkasnya.
(Arief Setyadi )