Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilwalkot Pekalongan, Elektabilitas Dua Pasangan Bakal Calon Bersaing Ketat

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2024 |00:03 WIB
Pilwalkot Pekalongan, Elektabilitas Dua Pasangan Bakal Calon Bersaing Ketat
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

Selain itu, PSI juga melakukan simulasi head to head antara Afzan Arslan Djunaid dan Balgis Diab dengan H Muhtarom dengan Makmur Sofyan Mustofa menggunakan pertanyaan tertutup kepada responden.

Hasilnya menunjukan pasangan H Muhtarom-Makmur Sofyan Mustofa dipilih sebanyak 48,2%. Kemudian pasangan Afzan Arslan Djunaid dan Balgis Diab 39,2%. Sedangkan tidak memilih 12,6%.  

Ketika hasil dari simulasi di atas lebih diperdalam dengan memberikan pertanyaan kepada responden pemilih terbanyak terkait dengan alasan dari masyarakat yang menginginkan adanya pemimpin yang baru di Kota Pekalongan. Hasilnya, 53,5% responden meragukan pemimpin yang lama dapat menangani rob yang mengganggu aktivitas masyarakat.

Kemudian, 23,1% responden meragukan pemimpin yang lama dapat mengangani pencemaran alam yang terjadi, 16,5% meragukan adanya perubahan yang cukup signifikan dalam infrastruktur, dan 6,9% karena alasan lain. Keseluruhan responden mengaku hampir setiap tahun mengeluarkan uang untuk perbaikan rumah agar rob tidak masuk ke dalam rumah, kemudian penurunan harga tanah dan properti sulit untuk dijual. 

Kemudian juga perajin batik di Pekalongan mengeluhkan bahwa rob menghambat pekerjaannya. Aktivitas sehari-harinya terganggu, bahkan terkadang pengrajin batik tidak dapat mengantarkan produksi batiknya karena jalan terendam dan oleh karena itu sebanyak 89,4%.

"Warga Pekalongan berharap dalam Pilkada Walikota dan Wakil Walikota terpilih mampu membangun peninggian tanggul untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, kegiatan ekonomi, terutama bagi para pengrajin batik, dapat berjalan lancar tanpa terkendala banjir rob," ujarnya.

Pengamat Politik Nahdlatul Ulama Rikal Dikri  menanggapi hasil survei PSI ini. Ia mengatakan, para kepala daerah tingkat kabupaten dan kotamadya yang selama ini tidak berprestasi memiliki kans besar dikalahkan oleh lawannya.

Karena itu, hal ini bisa terjadi pada petahana Walikota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid. Apalagi, kata Rikal, ada empat masalah besar yang menurut warga kota Pekalaongan mendesak, namun  tidak bisa diselesaikan oleh petahana walikota Pekalongan dari temuan survei ini. 

"Harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah mendesak terbesar menurut 64,2 % warga. Kemudian masalah sulit mencari lapangan pekerjaan 61,7%, masalah penanganan banjir rob 86,1 persen, dan sampah 74,9%," ucapnya.

Survei PSI ini dilaksanakan  pada 28 Juli sampai dengan 4 Agustus 2024 menggunakan teknik multistage random sampling terhadap 1500 orang responden tersebar di 4 kecamatan dan 27 kelurahan dengan margin of error kurang lebih 2,52%. 

Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner kendali kualitas dilakukan secara acak terhadap 20% dari total sampel oleh supervisor.

Para responden merupakan penduduk Kota Pekalongan dengan usia di atas 17 tahun atau yang telah menikah. 

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement