Dengan nama barunya, Ratna Sutawan, dan ditemani seorang abdi setia, Gayatri menanti nasibnya. Para penyerbu lantas memutuskan bahwa semua orang yang tertangkap di lingkungan istana digiring ke Daha, Ibu Kota Kediri dan kampung halaman Jayakatwang, Raja yang memerintahkan penyerangan terhadap ayahanda Gayatri.
Awalnya, ia mengira tempat tinggal barunya ini adalah neraka, namun ternyata mereka berada di bawah yurisdiksi bangsal perempuan Keraton Kediri, yang memperlakukan mereka dengan baik. Bahkan, Ratu Kediri pun menaruh perhatian.
Diperkenalkannya Gayatri pada putri raja Kediri, yang ternyata seumuran dan menyambut ramah Gayatri. Mereka tak pernah mempertanyakan lebih jauh asal- usul Gayatri. Demikianlah Gayatri bersembunyi di wilayah musuh sambil mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, seraya menanti kemunculan "Pangeran Panji".
(Awaludin)