"Dia bilang kalau dia disiksa hanya pakai tangan dia bilang masih kuat. Tapi ini masalahnya dipukul pakai alat, pakai senjata atau stik golf, dia pernah bilang gitu," sambungnya.
Namun, Nana mengaku pihak keluarga belum berniat melayangkan laporan polisi terhadap Risky. Sebab, kata dia, kepulangan SA menjadi fokus utama untuk diperjuangkan.
"Saya sebenarnya fokus ingin untuk kepulangan SA dulu saja. Kalau untuk kasus si Risky, paling nanti kita nunggu korban (SA) balik ke Indonesia. Saat ini, fokus untuk minta (bantuan) pergerakan Pemerintah dan Kepolisian Indonesia untuk kepulangan SA aja dulu," pungkasnya.
(Arief Setyadi )