Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Usul Bahasa Khas Malang, Jadi Sandi Khusus Perjuangan Melawan Penjajah

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 13 Agustus 2024 |05:28 WIB
Asal Usul Bahasa Khas Malang, Jadi Sandi Khusus Perjuangan Melawan Penjajah
Era kolonialisme (Foto: Ist/Avirista M)
A
A
A

KOTA MALANG - Malang menjadi wilayah yang dikuasai oleh tentara sekutu pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Saat itu, tentara sekutu termasuk Belanda melancarkan Agresi Militer I dan II, untuk menjadikan Indonesia negara jajahan kembali.

Beragam cara dilakukan oleh masyarakat Indonesia kala itu melakukan perlawanan. Di Malang, ada sebuah peninggalan budaya yang menyiasati adanya informan lokal atau warga pribumi, membocorkan perjuangan pejuang - pejuang Indonesia. Para pejuang yang biasanya melakukan perlawanan melalui taktik gerilya.

Pemerhati budaya dan sejarah Agung Buana mengatakan, aksi gerilya para pejuang ini biasanya terbongkar oleh informan atau spionase para pribumi, yang bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa Jawa sekalipun. Apalagi, sebagai informasi tentara Belanda dan sekutunya juga mengerahkan satuan prajurit KNIL, yang juga ada warga Indonesia yang dipekerjakan oleh Belanda.

"Ketika kita itu agresi militer pertama dan kedua. 1947 dan 1949 itu masa-masa pelik, peliknya ketika Belanda masuk ke Malang lagi ternyata diikuti orang-orang kalau dikatakan pengkhianat, orang-orang Indonesia tapi yang memberikan informasi ke Belanda," ucap Agung Buana, ditemui Okezone.

Dari sanalah akhirnya para pejuang dari Malang ini memilih menggunakan bahasa walikan Malangan, yang telah ada sejak dahulu yang biasanya digunakan nongkrong warga. Hal ini untuk menghindari spionase dan kebocoran informasi oleh para pengkhianat ini. Apalagi, para spionase ini kendati warga Jawa dan Indonesia, tak mengerti arti bahasa walikan yang digunakan sehari-hari berkomunikasi warga Malang asli.

"Para spionasenya Belanda, itu kan kegiatan spionase untuk melihat gerak-gerik perlawanan orang Malang itu gimana. Perjalanan pergerakan TRIP bagaimana, pergerakan brigadenya Imam Sujai bagaimana, mereka orang-orang kita yang ditelusupkan untuk masuk informasi itu," ucap pria yang pernah menjabat Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement