NEW ORLEANS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (13/8/2024) mengatakan serangan militer Ukraina ke Rusia telah menciptakan dilema nyata bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia menambahkan bahwa pejabat AS terus berkomunikasi dengan Ukraina tentang langkah tersebut.
Seperti diketahui , sekitar 1.000 tentara Ukraina menerobos perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus dengan tank dan kendaraan lapis baja. Seorang pejabat AS mengatakan pada Selasa (13/8/2024) malam bahwa tujuan serangan Kursk Ukraina tampaknya adalah untuk memaksa Rusia menarik pasukan keluar dari Ukraina guna mempertahankan wilayah Rusia dari serangan lintas perbatasan.
Menjawab pertanyaan dari wartawan saat tiba di New Orleans, Biden mengatakan bahwa ia telah diberi pengarahan setiap empat hingga lima jam selama enam hingga delapan hari terakhir tentang tindakan Ukraina. "Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin," katanya dalam komentar substantif pertamanya tentang operasi tersebut, yang tampaknya telah mengejutkan Rusia.
AS telah menyediakan persenjataan bernilai miliaran dolar untuk Ukraina yang sebagian besar ditujukan untuk tujuan pertahanan, karena Ukraina mencoba untuk mengusir invasi Rusia yang diluncurkan pada Februari 2022.
Biden pada bulan Mei mengizinkan Kyiv untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke sasaran militer di dalam Rusia yang mendukung serangan terhadap kota Kharkiv di timur laut Ukraina.
Gedung Putih mengatakan Ukraina tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang serangannya, yang terjadi di wilayah Kursk di Rusia. Pasukan Rusia pada Selasa (13/8/2024) menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan udara.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre, yang berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, mengatakan Washington tidak terlibat dalam operasi tersebut.
"Kami tidak ada hubungannya dengan ini," katanya.
"Kami tidak terlibat. Kami akan terus berdiskusi dengan Ukraina tentang pendekatan mereka, tetapi itu benar-benar hak mereka untuk berbicara," tambahnya.
Putin mengatakan bahwa ia yakin operasi Ukraina ditujukan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di sepanjang garis depan.
Pejabat AS mengatakan tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy masih belum jelas.
"Kami mencoba mencari tahu dengan tepat apa yang mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan masih belum 100% jelas," kata seorang pejabat AS.
(Susi Susanti)