JAKARTA - Sebuah jembatan penghubung antara Desa Suka Jadi dengan Desa Galih Sari, Kabupaten Musi Banyuasin ambruk, usai ditabrak kapal tongkang bernama Sentana Jaya yang bermuatan batubara, pada Senin 12 Agustus 2024 sekira pukul 20.30 WIB. Akibat kejadian tersebut banyak memakan korban jiwa.
Okezone merangkum fakta-fakta jembatan penghubung di Musi Banyuasin ambruk. Berikut ulasannya:
1. Polisi Ungkap Kronologi Jembatan di Musi Banyuasin Ambruk
Kapolsek Lalan, Iptu Zulkarnain membeberkan kejadian tersebut, telah terjadi laka air Kapal Tb Medelin spirit di nahkodai oleh Khomsyah Alief agen Wistara Internasional Maritim (WIM).
"Yang menggandeng tongkang Sentana Jaya, bermuatan batubara dari Jetty PT. Sriwijaya Bara Logistic yang di asist oleh TB. Paris 22 (PT. Apau Sejahtera Abadi) di Nahkodai oleh Marlion, pada saat sebelum pengolongan melintasi jembatan, posisi tongkang masih dalam alur persiapan," kata Zulkarnain, Selasa (13/8/20254).
2. Kronologi Kapal Tongkang Tabrak Jembatan
Pengolongan melalui jembatan tengah, pada saat kapal assist TB. Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan1 kolong dari tanda V TB. Mendelin spirit masih continue maju dengan speed 2,3 knot posisi tongkang dalam posisi tidak aman dalam jarak ± 100 meter, mendapatkan informasi dari assist disuruh tembak 2 kolong tanda V ke kiri agar dapat posisi terbebas dari tiang jembatan sebelah kanan turun, semakin dekat tongkang masih dalam kondisi belum aman dengan tiang jembatan Assist TB.
Paris 22 menginfokan untuk tarik kanan kapal agar haluan mau di balas kiri, akan tetapi sudah di upayakan maksimal dengan RPM mesin full posisi tongkang hanya bergerak lambat ke kiri, dan Nahkoda mengambil keputusan untuk menetralkan RPM Mesin kapal TB. Medelin agar menghindari benturan.