Perundingan tersebut diperkirakan akan tetap berlangsung bahkan tanpa Hamas, karena para mediator AS, Mesir, dan Qatar mengatakan bahwa mereka dapat menggunakannya untuk menyusun rencana yang menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa. Mereka mengalami beberapa kemunduran bulan lalu dan telah ditangguhkan sejak pemimpin politik dan kepala negosiator Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran.
AS berharap bahwa penyelesaian kesepakatan dapat mencegah Iran membalas dendam atas pembunuhan terhadap Israel, yang tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya dan mencegah konflik regional.
AS diketahui telah meningkatkan upaya diplomatiknya menjelang perundingan. Pada Rabu (14/8/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan dalam panggilan telepon bahwa tidak ada pihak di kawasan itu yang boleh mengambil tindakan yang akan merusak upaya untuk mencapai kesepakatan.
Melalui pernyataan departemen luar negeri, Blinken juga berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty.
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris juga diberi pengarahan oleh tim keamanan nasional mereka tentang perkembangan terbaru di Timur Tengah.
(Susi Susanti)