PASUKAN Kopassus atau Komando Pasukan Khusus tak rela menyamar demi bisa masuk ke sarang musuh. Salah satunya saat opeasi menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Salah satu ujung tombak TNI dalam perang Aceh adalah aktivitas intelijen yang berhasil masuk ke dalam lingkaran pusat kekuasaan GAM. Dikutip dari buku Koppasus untuk Indonesia karangan Iwan Santosa E.A Natanegara, Sersan Badri (bukan nama sebenarnya) punya kisah heroik.
"Saya pernah menyamar jadi tukang durian yang mengirim dagangan dari Medan ke Lhokseumawe," ujar anggota Sandi Yudha Kopassus itu.
Selama perjalanan tersebut, dirinya harus melewati pos penjagaaan dan pemeriksaan aparat. Saat melintas, dirinya kerap kali diminta jatah durian.
"Saya beri dua buah durian justru dimarahi lalu ditempeleng. Katanya, kalau untuk GAM pasti saya memberi banyak. Di sini ada satu peleton anggota yang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian?" katanya.