Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Washington tidak ada hubungannya dengan itu. Mengenai penggunaan senjata AS, juru bicara dari Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri tidak akan secara resmi mengonfirmasi apakah senjata itu digunakan, tetapi tampaknya sangat jelas bahwa senjata itu digunakan, mengingat ketergantungan Ukraina pada sistem senjata AS dan NATO.
Vladislav Seleznyov, mantan juru bicara staf umum angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada Voice of America bahwa peluncur roket HIMAR yang disediakan AS sangat penting bagi kemajuan tersebut.
Persetujuan AS untuk penggunaan senjatanya oleh Ukraina dalam serangan Kursk tentu saja diberikan secara implisit.
"Kami menilai bahwa senjata itu berada dalam batasan kebijakan yang telah kami tetapkan. Kebijakan tersebut tidak berubah terutama terkait dengan penggunaan senjata AS,” terang juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder.
Para pejabat mengatakan serangan itu konsisten dengan kebijakan mereka sejak awal agar Ukraina dapat mempertahankan diri terhadap serangan yang datang dari seberang perbatasan.
(Susi Susanti)