“Laki-laki dan Perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai kepuncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu daripada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
-Soekarno-
KEMERDEKAAN Indonesia tidak lepas dari perjuangan fisik dan pikiran para tokoh perempuan dalam melawan penjajah serta dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Sebut saja, Cut Nyak Dien yang merupakan pahlawan Perempuan dari aceh yang ikut serta melawan penjajah saat itu dengan perjuangan fisik sebagai pemimpin perjuangan rakyat Aceh ketika melawan penjajah Belanda. Kemudian ada Fatmawati yang merupakan tokoh Perempuan yang berperan menjahit bendera pusaka merah putih yang dikibarkan dalam perayaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan masih ada peran tokoh-tokoh Perempuan yang lainnya.
Konsep kesetaraan pada momentum 79 tahun kemerdekaan Indonesia layaknya seperti ilustrasi harapan Soekarno diatas yang dapat memposisikan perempuan dan laki-laki sebagai dua aspek penting dalam menjawab cita-cita Indonesia sebagai negara maju. Adapun indikator-indikator yang harus menjadi catatan menuju tujuan tersebut adalah kualitas ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia dan beberapa indikator lainnya. Dalam upaya mencapai beberapa kualitas tersebut, pada perayaan kemerdekaan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kualitas masyarakat Indonesia sebagai individu yang berkualitas dan berdaya.