Dan ujian selanjutnya, ketika Tati baru sebulan melahirkan anak kedua. Ia dikabari bahwa Hendro mengalami luka serius saat bertugas di Kalimantan Utara. Karena khawatir, dia memohon untuk diizinkan menyusul suami ke medan perang.
"Jadi, satu-satunya istri yang ikut operasi di Kalimantan Utara waktu itu, cuma saya," kenang Tati.
Berada di daerah operasi bersama para tentara membuat Tati tak tenang. Pada hari pertama, ia tak bisa tidur karena Kalimantan Utara waktu itu masih seperti hutan rimba. Tati waswas ada binatang buas yang tiba-tiba menyerangnya. Beruntung Tati adalah wanita yang kuat dan cepat beradaptasi.
Tak butuh waktu lama, ia cepat menguasai keadaan. Tati berbaur dengan lingkungan masyarakat, memahami adat istiadat dan kebiasaan warga setempat. Sikap rendah hati pun selalu diterapkan dalam kehidupan sosial. Tati tak ragu untuk berbagi dengan orang-orang di lingkungannya, termasuk makanan.
"Kalau uangnya cuma bisa untuk beli ikan teri dan sayur kangkung, kita masak dan makan sama-sama," katanya.