Wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu juga memperhatikan para wanita yang baru melahirkan. Dia memasakkan ayam arak, makanan lokal yang biasa disajikan untuk wanita yang baru melahirkan. Meski awalnya tanya sana-sani cara membuat ayam arak, akhirnya Tati mahir memasaknya. Pergaulan yang luwes dengan masyarakat membuat Tati banyak mendapatkan informasi selama lima bulan mendampingi Hendropriyono di medan operasi.
Sebagai istri seorang prajurit, Tati telah siap untuk tinggal di mana saja. Termasuk ketika Hendropriyono ditugaskan kembali di Jakarta. Mereka mendapatkan tempat tinggal berupa satu kamar dengan satu tempat tidur di kawasan Cimanggis.
"Kita tidur dengan penerangan lampu tempel, waktu bangun hidungnya hitam semua," kata Hendro.
Keadaan sedikit membaik ketika Hendro mendapatkan rumah dinas pertama di Cijantung, Jakarta Timur. Namun kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat Tati harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan sampingan. Ia pun meniru tetangganya membuat kolam ikan di halaman rumah belakang, hingga memanfaatkan lahan kosong dengan menanam beragam sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Awaludin)