CALIFORNIA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sibuk menghubungi para pemimpin Qatar dan Mesir pada Jumat (23/8/2024) untuk segera mewujudkan gencatan senjata Gaza. Biden menghubungi mereka melalui telepon untuk mendorong kesepakatan gencatan senjata yang sulit dicapai.
Keterangan Gedung Putih tentang panggilan telepon tersebut mengatakan Biden berbicara dengan emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dan secara terpisah dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk membahas upaya diplomatik untuk menyelesaikan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Biden diketahui menghabiskan seminggu liburan di sebuah peternakan di lembah Santa Ynez, California, dan memantau dengan saksama perundingan gencatan senjata Gaza.
Percakapan Biden itu terjadi setelah Gedung Putih menggambarkan perundingan di Kairo yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata sebagai hal yang konstruktif, dan mendesak semua pihak untuk bersatu guna bekerja menuju implementasi perjanjian yang diusulkan.
Satu isu yang menjadi pokok bahasan negosiasi yang intens adalah desakan Israel agar diizinkan untuk menempatkan pasukan di sepanjang koridor darat Philadelphia antara Mesir dan Gaza.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa diskusi terus berlanjut pada Jumat (23/8/2024) dengan Direktur CIA Bill Burns dan utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk yang mewakili Washington.
Kirby mengatakan Hamas harus berpartisipasi dalam negosiasi, yang pada Kamis (22/8/2024) melibatkan negosiator dari Israel, AS, Mesir, dan Qatar tetapi tidak termasuk Hamas.
"Kami berada di Kairo. Mereka berada di Kairo. Kami membutuhkan Hamas untuk berpartisipasi, dan kami harus segera menyelesaikan rincian ini. Dan itulah yang menjadi fokus kami di sini dalam beberapa hari mendatang selama akhir pekan," kata Kirby.
Ia mengatakan tanda-tanda awal di Kairo menunjukkan bahwa diskusi berlangsung konstruktif, tetapi lebih banyak pembicaraan direncanakan.
"Segalanya berjalan maju," ujarnya. Dia membantah beberapa laporan berita bahwa pembicaraan gencatan senjata Gaza hampir gagal.
(Susi Susanti)