Pada hari berikutnya, Sunan Gunung Jati datang memeriksa orang-orang itu. Ia mengatakan bahwa bila mereka ingin sembuh seperti semula, maka ia mempunyai penawarnya. Penawarnya tentu harus mengucapkan dua kalimat syahadat dan itu membuat penyakit lumpuh yang diderita sembuh.
Kemudian sang Patih dan pasukannya membaca dua kalimah Syahadat dan mereka semua masuk agama Islam. Seratus prajurit itu pulih kembali, dan merekapun tidak mau pulang ke negaranya, lagi karena mereka sudah berlainan agama. Hanya Ki Patih Tambisara saja yang pulang dengan membawa surat dari Sunan Gunung Jati, sang cucu mengajak kakeknya untuk menyembah Allah, masuk Islam.
Konon Prabu Siliwangi yang masih merupakan kakek Sunan Gunung Jati terkejut dan telah merasa setuju untuk mengikuti Sunan Gunung Jati dengan mengakui agama Islam. Tetapi langkah itu belum terealisasi karena kedatangan Sanghyang Parwatali dari langit dan membisikkan untuk menolak bergabung ke ajaran agama Islam.
(Fakhrizal Fakhri )