Dia menjelaskan, upaya penguatan sistem peringatan dini ini bukan hanya instrumen diseminasi berupa sirine saja, tetapi juga mengedepankan peningkatan kapasitas manusianya. Masyarakat yang tergabung sebagai tim siaga bencana turut menjadi pelaku dalam peringatan dini.
"Melalui penguatan ini diharapkan seluruh unsur memiliki rasa tanggungjawab dan kepemilikan bersama terhadap instrumen dan SOP yang telah dibuat dan disepakati, sehingga masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi banjir," tuturnya.
Sebagai informasi, secara topografi, Desa Tupa berada di perbukitan dan lembah sungai. Pola permukiman penduduknya memanjang sejajar dengan alur sungai.
Desa Tupa sendiri merupakan wilayah pertemuan dua sungai besar yaitu sungai Dulamayo dan Sungai Bolango. Sungai-sungai tersebut sekaligus menjadi urat nadi kehidupan bagi 1.170 penduduk Desa Tupa bedasarkan sensus 2023, yang mayoritas adalah petani.
Tiap musim penghujan, Desa Tupa selalu diselimuti nuansa hijau dari hutan-hutan perbukitan dan pertanian yang subur.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun belakangan, keindahan lanskap Desa Tupa sedikit terganggu setelah banjir dan tanah longsor melanda wilayah itu.