Paus berusia 60 tahun itu, yang terkena tembakan di perut, tangan kiri, dan lengan kanan, dilarikan ke rumah sakit Gemelli di Roma, tempat ia menjalani operasi darurat.
Kepanikan melanda Lapangan Santo Petrus saat umat beriman menangis dan berdoa agar Bapa Suci selamat dari penembakan itu.
Peristiwa dramatis itu dilaporkan secara langsung oleh seorang jurnalis Radio Vatikan, Benedetto Nardacci, yang mengatakan: "Untuk pertama kalinya ada pembicaraan tentang terorisme bahkan di Vatikan,"katanya.
Polisi Italia mengumumkan bahwa Ağca, yang tengah melarikan diri dari otoritas Turki dan Interpol, adalah seorang teroris sayap kanan yang telah dihukum atas pembunuhan jurnalis Turki terkemuka yang condong ke kiri, Abdi İpekçi, pada tahun 1979.
Polisi menyita pistol Browning milik Ağca dan mengatakan bahwa ia telah melakukan perjalanan ke Italia dengan menggunakan paspor palsu. Tentunya pelakunya ditangkap.
(Rina Anggraeni)