"Sampai di sini saya mengalami kesulitan. Saya bingung mencari pintu, trus mereka suruh saya putar, saya sudah jalan jauh sampai sana, saya bingung. Lalu saya minta kendaraan mobil (di SUGBK untuk mengantar), tapi hanya untuk VIP. Trus saya bilang pak antar saya, saya sudah tidak kuat," ujar Hilda.
Tak pelak ia merasa lelah dan hampir menyerah. Namun, kegigihannya untuk bertemu Paus Fransiskus akhirnya mendapat jalan dari Tuhan. Ia mendapat bantuan dari seorang anak muda bernama Thomas yang bertemu tiba-tiba dan membantunya untuk mencarikan nomor pintu masuk.
Belum sampai di situ, ternyata nomor tempat duduknya berada di lantai 4. Bersama Thomas, ia akhirnya pelan-pelan menaiki tangga demi tangga tribun SUGBK untuk menempati kursi sesuai nomor miliknya.
"Tapi tidak lama datanglah anak muda bernama Thomas, saya dibantu, ditanya, dicari sampai ketemu. Trus diantar naik tangga. Enggak apa-apa saya naik tangga sampai ke lantai 4. Pelan-pelan. Emang kalau naik tangga saya agak ngos-ngosan, karena saya ada asma," sambungnya.
"Saya tidak takut jalan sendiri. Saya yakin pasti Tuhan akan bantu. Saya akan dikirim Santo Rafael untuk menemani saya. Terima kasih ya," tutup Hilda sambil bersyukur.
(Khafid Mardiyansyah)