Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Warga Kampung Cijagra Tidur di Kandang Ayam, Rumahnya Kebanjiran 1,2 Meter

Agi Ilman , Jurnalis-Kamis, 12 September 2024 |17:12 WIB
Cerita Warga Kampung Cijagra Tidur di Kandang Ayam, Rumahnya Kebanjiran 1,2 Meter
Warga Kampung Cijagra tidur di kandang ayam lantaran rumahnya kebanjiran 1,2 meter (Foto: MNC Media)
A
A
A

BANDUNG - Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu kampung yang terdampak akibat banjir yang melanda dari Selasa hingga Rabu 11 September 2024, kemarin. Kebanyakan warga memilih bertahan dibandingkan harus meninggalkan rumahnya, bahkan salah satu warga rela tidur di kandang ayam lantaran rumahnya tidak mempunyai dua lantai.

Terlebih, kondisi kampung Cijagra ini juga diapit dua sungai besar yakni Cikapundung dan juga Sungai Citarum.

Warga tersebut yaitu Ayun Yuningsih (50). Ia bersama suami, anak dan cucunya harus tidur di kandang ayam yang dekat dengan rumahnya lantaran kebanjirian dengan ketinggian 1,2 meter.

"Saya tidur disini, di kandang ayam. Enggak apa-apa, yang penting bisa istirahat aja," ujarnya saat ditemui, Kamis (12/9/2024).

Ayun menceritakan, dirinya tidak keberatan tidur di kandang ayam dibandingkan tidur bersama banjir. Menurutnya, hampir semua warga dikampung Cijagra ini semua terkena banjir.

"Ya kalau banjir ke sini, kalau rumah kebanjiran. Kalau enggak kebanjiran mah biar di rumah. Ya sekarang harus ke mana. Ada yang enggak kebanjiran sebelah cuma satu rumah. Kadang kalau emang penuh di kandang ayam suka ikut juga ke tetangga yang enggak kebanjiran," tambahnya.

Dia menuturkan, jika tidur di saung dekat kandang ayam itu merupakan salah satu solusi lantaran tidak adanya tenda pengungsian. Berbeda dengan beberapa tahun lalu ada salah satu warga yang berbaik hati menyediakan tempat pengungsian sehingga banyak warga beristirahat di sana.

"Ibu ngungsi di saung, Ibu ada panggung dirumah bikin cuman buat kasur, pakaian semua disimpen disana. Jadi bikin panggung di dalam rumah. Nah kalau tidur ibu di sini, sekarang mah enggak ada pengungsian kayak dulu, kalau dulu ada pengungsian. Sekarang enggak ada, pemerintah enggak ngasih itu, dari dulu juga enggak ngasih," tuturnya.

Ayun yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di kampung ini sudah terbiasa bertemen dengan banjir. Bahkan hal itu sudah sering dilakukanya pada saat masih anak-anak.

"Ibu mah asli orang sini, si bapak orang sini, kakek nenek buyut ibu asli, orang sini. Dari kecil ibu mah disini tapi sekarang mendingan banjirnya," ungkapnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement