Di TKP pertama itu kata Nur, ada dua pelaku dewasa dan tiga orang pelaku anak-anak yang menganiaya korban. Tapi di TKP pertama ini korban tidak mengalami luka serius karena hanya dipukul dengan sandal dan menggunakan tangan kosong.
Alfin lalu mengalami kekerasan fisik dan dikeroyok oleh sejumlah orang anggota PSHT di Dusun Petren, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Jumat malam (6/9/2024). Akibatnya Alfin sempat tak sadarkan diri hingga dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso, sebelum dirujuk ke RST Soepraoen, Kota Malang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Tapi nyawanya tak bisa diselamatkan usai dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi (12/9/2024) di RST Soepraoen, Malang.
(Qur'anul Hidayat)