Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pelaku Siap Disumpah Pocong Bantah Bunuh dan Perkosa Siswi SMP di Palembang

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Jum'at, 27 September 2024 |16:36 WIB
Pelaku Siap Disumpah Pocong Bantah Bunuh dan Perkosa Siswi SMP di Palembang
Pelaku pembunuhan siswi SMP di Palembang (Foto: dok polisi)
A
A
A

JAKARTA - Kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang kembali viral usai salah seorang ibu dari pelaku pembunuhan membantah anaknya bersalah dalam kasus tersebut. Kata dia, anaknya IS berani melakukan sumpah pocong sebagai bukti dari pernyataannya.

"Saya bilang Imam (IS) melakukannya Mam? sumpah Bu demi Allah, sumpah pocong Imam tidak melakukannya Bu," ucapnya seperti dikutip akun X @Heraloebss, Jumat (27/9/2024).

Menurutnya, anaknya mengakui sebagai pelaku pembunuhan lantaran terpaksa. "Imam itu terpaksa di sini melakukannya percuma Bu ngomong jujur di sini," tuturnya.

Sebelumnya, kasus pembunuhan dan pemerkosaan dengan korban perempuan usia 13 viral di media sosial (medsos). Dalam kurun waktu 2 hari polisi berhasil melacak dan mengungkap kasus yang melibatkan empat pelaku yang semuanya masih di bawah umur dengan inisial IS, NSA, MZF, dan ASA. 


Mereka secara bersama-sama melakukan tindak kejahatan terhadap seorang siswi SMP berinisial AA, yang mayatnya ditemukan di area kuburan Cina.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono didampingi Direskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo menjelaskan bahwa korban dan salah satu pelaku, IS, baru berkenalan kurang lebih dua minggu melalui ponsel hingga menjalin hubungan asmara (pacaran-red).

“Pada 1 September 2024, mereka sempat bertemu di acara kuda kepang di kawasan Pipa Reja, di mana saat itu juga hadir pelaku lainnya, MZ, MS, dan AS. Setelah menyaksikan acara tersebut, kelimanya menuju ke lokasi kejadian, yaitu Krematorium Sampurana di kawasan Kuburan Cina,” jelasnya.


Dan di lokasi itu korban dibekap oleh para pelaku hingga tewas. Setelah tewas, korban kemudian dirudapaksa secara bergiliran oleh para pelaku. Selanjutnya para pelaku kemudian menyeret tubuh korban selama 30 menit ke tempat penemuan jenazahnya dan kembali melakukan aksi keji tersebut sebelum meninggalkan korban di lokasi tersebut.

"Korban sengaja dipindahkan ke lokasi terakhir agar tidak diketahui oleh orang lain, yang mana tempat ke TKP penemuan mayat, itu berjarak sekitar 30 menit, di sana korban lagi-lagi dirudapaksa," katanya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement