Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kepemimpinan Prabowo-Gibran Disebut Bakal Dihadapkan dengan Kebijakan Kompleks

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Rabu, 02 Oktober 2024 |20:23 WIB
Kepemimpinan Prabowo-Gibran Disebut Bakal Dihadapkan dengan Kebijakan Kompleks
Prabowo-Gibran
A
A
A

JAKARTA - Perjalanan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan disebut tidak akan berjalan mudah. Prabowo-Gibran bahkan diyakini bakal dihadapkan dengan dilema kebijakan yang kompleks.

Apalagi, tidak sedikit negara-negara di dunia tengah menghadapi situasi geopolitik yang mencekam. Kemudian, ekonomi dunia yang melambat hingga krisis energi berkepanjangan.

Dalam analisisnya, pengamat politik Dr Pieter C Zulkifli, SH. MH., menyampaikan jika perusahaan-perusahaan besar di Eropa tengah bertarung dengan krisis ekonomi dan iklim global, bahkan ada beberapa perusahan-perusahaan besar yang sudah beroperasi puluhan tahun terpaksa gulung tikar. 

"Di Indonesia, raksasa industri tekstil tidak luput dari dampak ini. Kesulitan keuangan membuat mereka harus mengambil keputusan pahit dengan mem-PHK ribuan karyawan, diikuti oleh industri tekstil dan garmen lainnya, kata Pieter Zulkifli dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Menurut dia, kondisi ini menunjukkan betapa rentannya perekonomian nasional di tengah tekanan eksternal. Situasi juga semakin kompleks dengan ketidakpastian di kancah global, terutama terkait ketegangan antara NATO dan Rusia.

Pieter Zulkifli menilai dampak konflik yang terjadi di Eropa sudah mulai dirasakan dampaknya oleh negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Dia berpendapat jika perang antara NATO dan Rusia semakin meluas bukan tidak mungkin kawasan Asia juga akan terlibat dalam ketegangan yang serupa.

Dia menuturkan perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina telah membawa dampak serius bagi ekonomi Indonesia. Harga energi, terutama minyak dan gas, melonjak tajam, diikuti harga kebutuhan pokok semakin melambung, realita ini menambah beban biaya produksi di berbagai sektor.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement