Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fakta Bahrain, Calon Lawan Timnas Indonesia di Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Jadi Sekutu Utama AS di Teluk

Maruf El Rumi , Jurnalis-Rabu, 09 Oktober 2024 |11:18 WIB
Fakta Bahrain, Calon Lawan Timnas Indonesia di Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026  yang Jadi Sekutu Utama AS di Teluk
Bahrain akan jadi calon lawan timnas Indonesia. (Foto: traveldiaryparnashree)
A
A
A

MANAMA - Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (10/10/2024). Berada di kawasan Teluk Persia, Bahrain merupakan negara yang disebut memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat bahkan disebut sebagai sekutu utama NATO di Kawasan Teluk. 

Bahkan dalam situs Navsea.navy.mil milik pemerintah Amerika Serikat digambarkan bagaimana dekatnya hubungan negara tersebut. Meski, secara geografis, negara yang merdeka pada 15 Agustus 1971 itu dekat dengan Iran dan Arab Saudi. 

"Ketergantungan ekonomi pada Arab Saudi, dan kedekatan dengan Iran mengharuskannya untuk memainkan tindakan penyeimbangan yang rumit dalam urusan luar negeri di antara negara-negara tetangganya yang lebih besar," tulis Navsea dalam situs mereka. 

Hubungan Bahrain dan Amerika dimulai sejak negara tersebut merdeka pada 1971 setelah kemerdekaannya dari Inggris. Kedutaan Besar AS di Manama dibuka pada tanggal 21 September 1971, yang dilanjutkan dengan pengiriman duta besar tetap, empat tahun kemudian. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1977, Kedutaan Besar Bahrain di Washington, DC dibuka. 

Bahrain disebut menjadi mitra penting AS dalam berbagai inisiatif pertahanan di kawasan Teluk. Negara yang  disebut sebagai "Tanah Keabadian" atau "Surga Raya" itu ikut dalam Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS. 

Pasukan Bahrain juga telah mendukung Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, dengan menyediakan keamanan perimeter di pangkalan militer. AS menetapkan Bahrain sebagai Sekutu Utama Non-NATO pada tahun 2002.


Sejarah Bahrain

Sejarah Bahrain berawal dari zaman kuno. Bahrain merupakan kota utama peradaban Dilmun kuno. Posisi strategisnya di Teluk Persia menyebabkan munculnya kekuasaan dan pengaruh dari bangsa Arab, Persia, Babilonia, Asyur, Sumeria, dan Inggris.

Sepanjang sejarah, negara ini disebut sebagai "Tanah Keabadian" atau "Surga Raya" karena terkenal dengan mata air segar dan ladang pohon palem. Bahrain menjadi penghubung penting antara peradaban, seperti bangsa Fenisia di Levant, Mesopotamia di Irak kuno, dan Lembah Nil di Mesir Kuno. 

Era modern Bahrain dimulai pada tahun 1783, setelah ditaklukkan oleh Ahmed Al Fateh, dan diperintah oleh keluarga Al Khalifa sejak saat itu. Shaikh Isa bin Salman Al Khalifa berkuasa pada tanggal 16 Desember 1961 dan dianggap sebagai salah satu pemimpin Arab pelopor yang membangun negara mereka berdasarkan keadilan dan stabilitas. 

Ketika Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mulai berkuasa pada tahun 1999, Bahrain memasuki era reformasi dan pembangunan baru dalam monarki konstitusional, sejalan dengan Piagam Aksi Nasional dan konstitusi yang diamandemen tahun 2002. Bahrain telah membuat beberapa prestasi perintis utama yang memberinya posisi terkemuka secara regional dan internasional.
 

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement