Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usai Serangan Hebat Israel, Hizbullah Bentuk Komando Baru untuk Perang Darat yang Krusial

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 12 Oktober 2024 |10:51 WIB
Usai Serangan Hebat Israel, Hizbullah Bentuk Komando Baru untuk Perang Darat yang Krusial
Hizbullah sedang mempersiapkan diri untuk perang yang panjang di Lebanon selatan, setelah Israel menghabisi pucuk pimpinannya (Foto: AP)
A
A
A

BEIRUTHizbullah sedang mempersiapkan diri untuk perang yang panjang di Lebanon selatan, setelah Israel menghabisi pucuk pimpinannya. Menurut dua sumber yang mengetahui masalah itu, kelompok Hizbullah membentuk komando militer baru yang mengarahkan serangan roket dan konflik darat.

Serangan Hizbullah diketahui telah berkurang setelah tiga minggu serangan dahsyat Israel, terutama terbunuhnya pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah. Baik kawan maupun lawan kini menyaksikan seberapa efektifnya mereka melawan pasukan Israel yang telah menyeberang ke Lebanon dengan tujuan mengusir mereka dari perbatasan.

Menurut empat sumber yang mengetahui operasinya, kelompok yang didukung Iran itu masih memiliki persediaan senjata yang cukup banyak. Termasuk rudal presisi terkuatnya yang belum digunakan, kata meskipun ada gelombang serangan udara yang menurut Israel telah sangat menguras persenjataannya.

Sumber mengatakan komando Hizbullah terganggu selama beberapa hari pertama setelah pembunuhan Nasrallah pada 27 September hingga militan Syiah mendirikan "ruang operasi" baru 72 jam kemudian.

Nasrallah terbunuh, bersama dengan para pemimpin Hizbullah lainnya dan seorang komandan Iran, ketika Israel menemukan dan mengebom bunkernya yang dalam di bawah Beirut.

Pusat komando baru tersebut tetap berfungsi meskipun ada serangan Israel berikutnya, yang berarti para pejuang di selatan dapat menembakkan roket dan bertempur sesuai dengan perintah yang dikeluarkan dari pusat, menurut sumber-sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya untuk membahas masalah-masalah sensitif.

Sumber ketiga, seorang pejabat senior yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan kelompok itu sekarang melancarkan perang gesekan. Avraham Levine, seorang analis di lembaga pemikir Israel Alma, mengatakan bahwa Hizbullah seharusnya siap dan menunggu pasukan Israel dan bahwa mereka bukanlah target yang mudah.

 

"Fakta bahwa rantai komando telah rusak tidak menghilangkan kemampuan untuk menembak komunitas Israel atau mencoba menyerang pasukan Israel,” kata Levine, yang menggambarkan Hizbullah sebagai pasukan teror yang sama kuatnya seperti yang kita semua tahu.

“Pejuang memiliki fleksibilitas untuk melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan garis depan," terang komandan lapangan Hizbullah, yang menggambarkan komando baru tersebut sebagai "lingkaran sempit" yang berhubungan langsung dengan lapangan. Jarang sekali seorang komandan lapangan Hizbullah berbicara kepada media internasional.

Ia mengatakan komando baru tersebut beroperasi secara rahasia dan tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang komunikasi atau strukturnya. Hizbullah belum menunjuk pemimpin baru setelah Nasrallah, dengan kemungkinan besar penggantinya juga tewas. Wakil pemimpin kelompok Syiah Sheikh Naim Qassem mengatakan minggu ini bahwa ia mendukung upaya gencatan senjata, tetapi mengatakan kemampuan kelompok tersebut masih utuh.

Sumber lain yang mengetahui operasi Hizbullah mengatakan jaringan telepon khusus kelompok tersebut "penting" untuk komunikasi saat ini. Sumber mengatakan jaringan tersebut selamat dari serangan terhadap komunikasi kelompok tersebut pada bulan September.

Sebuah pernyataan minggu ini yang ditandatangani oleh "ruang operasi Perlawanan Islam" mengatakan para pejuang melawan serangan dan mengawasi serta mendengarkan pasukan Israel di tempat yang paling tidak mereka duga, yang tampaknya merujuk pada posisi Hizbullah yang tersembunyi.

Pernyataan tersebut, yang merupakan pengakuan publik pertama atas keberadaan komando baru, tidak menyebutkan nama anggotanya atau mengatakan kapan dan dalam konteks apa komando tersebut didirikan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement