Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenapa Tentara Israel Takut Perang di Gaza?

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Kamis, 24 Oktober 2024 |16:36 WIB
Kenapa Tentara Israel Takut Perang di Gaza?
Kenapa Tentara Israel takut perang di Gaza? (AFP)
A
A
A

Banyak tentara menghadapi dilema moral ketika harus berhadapan dengan warga sipil Palestina. Awalnya, sebagian besar tentara beranggapan bahwa warga Gaza mendukung Hamas. Namun, pandangan ini berubah setelah mereka melihat langsung kondisi warga sipil. Meski begitu, mereka merasa terjebak antara tugas militer dan kenyataan kemanusiaan.

Trauma yang dialami tentara Israel tidak hanya memengaruhi kehidupan mereka secara pribadi, tetapi juga berdampak pada masyarakat Israel secara keseluruhan. Stigma mengenai PTSD masih ada, meskipun kini lebih sering dibahas. Data dari Kementerian Pertahanan Israel menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 tentara baru yang terluka dikeluarkan dari pertempuran untuk perawatan, sekitar 35% tentara melaporkan masalah kesehatan mental, dengan 27% di antaranya mengalami PTSD.

Tentara seperti Mizrahi dan Zaken menghadapi tekanan mental berat ketika kembali ke kehidupan sipil. Mizrahi bahkan merasa seperti "darah tak terlihat" mengalir dari tubuhnya setelah kembali dari Gaza, ungkapan yang menunjukkan penderitaan psikologis yang mendalam.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Mizrahi sering berkata kepada keluarganya. 

"Mungkin saya telah membunuh seseorang, dan saya tidak bisa menerima itu,” kata ibunya. 

Hal ini menunjukkan meskipun mereka terlatih untuk berperang, beban emosional dari tindakan mereka di medan perang bisa menjadi terlalu berat untuk ditanggung.

Ilmuwan politik dan mantan tentara Israel, Ahron Bregman mengatakan, perang di Gaza sangat berbeda karena berlangsung lama dan terjadi di area perkotaan saat banyak korban adalah warga sipil. 

"Bagaimana Anda bisa menidurkan anak-anak Anda jika Anda tahu telah melihat anak-anak lain terbunuh di Gaza?" ujarnya, menggambarkan betapa sulitnya bagi tentara untuk kembali ke kehidupan normal setelah pengalaman perang yang mengerikan.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement