Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jejak Berdarah Penumpasan Antek-Antek PKI di Tanah Jawa

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 31 Oktober 2024 |06:04 WIB
Jejak Berdarah Penumpasan Antek-Antek PKI di Tanah Jawa
Ilustrasi (Foto: Ist)
A
A
A

Namun, situasi berbeda terjadi di wilayah-wilayah lain seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah, ketegangan memuncak dan diberlakukan jam malam karena wilayah ini adalah basis utama PKI. 

Sejarawan Wahyu Bowo Laksono menyebut bahwa, "situasi di Jawa Tengah pasca-G30S sangat genting, dengan konflik dan pembunuhan yang berlangsung seperti perang saudara."

Sementara itu, setelah peristiwa G30S, DN Aidit melarikan diri ke Jawa Tengah, sedangkan operasi penumpasan dilakukan oleh Komando Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) yang mendapat dukungan militer setempat. 

Sarwo Edhie dan RPKAD kemudian bergerak ke Solo dan Yogyakarta. Menurut Wahyu, “1 Oktober itu juga, dibentuk Komando Operasi Merapi. Operasi ini langsung di bawah Kolonel Sarwo Edhie. Mereka berhasil menumpas perwira (yang pro PKI), seperti Kolonel Sahirman, Maryono dan Kapten Sukarno. 30 Desember 1965, mereka baru ditarik lagi dari Jateng ke Jakarta,” kata Wahyu.

Ketegangan serupa terjadi di Jawa Timur, khususnya di daerah Malang Selatan, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya. David Rosihan dari komunitas 'Reenactor Ngalam' mengungkapkan, penangkapan besar-besaran terhadap anggota PKI dan Gerwani terjadi di banyak daerah. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement