Lantaran SA tidak ada di lokasi, sejumlah perwakilan warga kemudian melakukan pertemuan dengan pihak keluarga SA dengan dimediasi oleh petugas kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi.
"Selain mendesak polisi segera menangkap terduga pelaku, warga juga menuntut agar aktivitas lembaga pendidikan terduga pelaku ditutup karena dianggap telah membuat resah warga. Terutama para orangtua siswa putri yang belajar di tempat itu," ujar Kades setempat, Moh Ilyas, Kamis (31/10/2024).
Usai dimediasi petugas dan menunggu penindakan dari kepolisian, warga kemudian membubarkan diri. Namun, mereka memasang spanduk bertuliskan kecaman terhadap SA di pintu gerbang rumah yang bersangkutan.
(Angkasa Yudhistira)