Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Sebut Ada 8.000 Tentara Korut Saat Ini Berperang di Rusia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 01 November 2024 |19:41 WIB
AS Sebut Ada 8.000 Tentara Korut Saat Ini Berperang di Rusia
Tentara Korea Utara. (Foto: Reuters)
A
A
A

PBB - Amerika Serikat (AS) telah menerima informasi yang menunjukkan bahwa "saat ini" terdapat 8.000 tentara Korea Utara di wilayah Kursk Rusia, kata wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood kepada Dewan Keamanan pada Kamis, (31/10/2024).

"Saya memiliki pertanyaan yang sangat terhormat untuk kolega Rusia saya: Apakah Rusia masih berpendapat bahwa tidak ada pasukan DPRK di Rusia?" kata Wood, mengacu pada nama resmi Korea Utara: Republik Rakyat Demokratik Korea.

Perwakilan Rusia di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang saat itu tidak menanggapi Wood. Moskow tidak membantah atau secara langsung mengonfirmasi keberadaan pasukan Korea Utara. Setelah penyangkalan awal, Korea Utara kemudian membela gagasan pengerahan pasukan karena sejalan dengan hukum internasional.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Pada Agustus tahun ini, pasukan Ukraina berjuang memasuki wilayah perbatasan Rusia di Kursk, tempat mereka terus menguasai wilayah.

AS, Inggris, Korea Selatan, Ukraina, dan negara-negara lain menuduh Rusia melanggar resolusi PBB dan Piagam PBB dengan mengerahkan pasukan dari Korea Utara, yang telah lama berada di bawah sanksi PBB yang bertujuan menghentikan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang.

Ukraina pada Rabu, (30/10/2024) menunjuk tiga jenderal Korea Utara yang katanya akan mendampingi pasukan negara Asia itu di Rusia.

AS dan China juga berselisih pendapat di Dewan Keamanan pada Kamis atas tuduhan Washington bahwa Beijing memberikan dukungan berskala besar untuk basis industri pertahanan Rusia.

 

"China tidak dapat secara kredibel mengklaim sebagai suara untuk perdamaian ketika hal itu memungkinkan Rusia untuk melancarkan perang terbesar di Eropa dalam beberapa dekade. Dukungan China kepada Rusia sangat menentukan. Dukungan China memperpanjang perang," kata Wood, sebagaimana dilansir Reuters.

Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang mengatakan China tidak memberikan senjata kepada pihak mana pun yang berkonflik di Ukraina dan telah secara ketat mengelola barang-barang dengan penggunaan ganda - produk yang dapat digunakan untuk keperluan militer maupun sipil - menurut aturan global. Ia menuduh Washington "menjajakan kecemasan, mengarang musuh, dan memicu konfrontasi."

"Kami menentang praktik AS untuk mencoreng China terkait masalah Ukraina dan melakukan yurisdiksi lengan panjang serta memberikan sanksi kepada perusahaan dan entitas China terkait masalah ini," katanya.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi pada Rabu terhadap hampir 400 entitas dan individu dari lebih dari selusin negara, termasuk Tiongkok, untuk melawan penghindaran tindakan yang dijatuhkan atas invasi Moskow ke Ukraina. Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang bertemu pada hari Kamis atas permintaan Rusia terkait pasokan senjata Barat ke Ukraina.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement