Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

SPECIAL REPORT: Panas Pilpres AS, Donald Trump Atau Kamala Harris?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2024 |12:18 WIB
SPECIAL REPORT: Panas Pilpres AS, Donald Trump Atau Kamala Harris?
Special Report Pilpres AS 2024.
A
A
A

JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), yang berpotensi menentukan arah kebijakan negara adidaya, dan dunia di masa depan akan berlangsung dalam beberapa hari lagi. Pada 5 November 2024, warga AS akan menuju ke tempat-temat pemungutan suara untuk memilih apakah mantan presiden Donald Trump, atau Wakil Presiden Petahanana Kamala Harris, yang akan duduk di Gedung Putih.

Donald Trump yang menjabat sebagai Presiden AS pada 2016-2020 mengedepankan isu-isu seputar inflasi ekonomi, yang semakin parah pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden; imigrasi dan kehadiran imigran ilegal. Terkait politik luar negeri, Trump enjanjikan diakhirinya campur tangan AS di berbagai konflik internasional, seperti di Ukraina; dan tampaknya akan mengambil kebijakan yang membuat AS lebih isolasionis, seperti pada masa jabatan pertamanya.

Sementara Harris berfokus pada isu hak-hak perempuan, aborsi, kesetaraan gender, LGBTQ+, perubahan iklim. Harris berjanji untuk menurunkan inflasi, menaikkan pajak untuk bisnis-bisnis besar, serta mempertahankan kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Joe Biden. Terkait politik luar negeri, Harris menyatakan dukungan untuk Ukraina “selama yang dibutuhkan” dan berjanji mendorong Solusi Dua Negara di Timur Tengah.

Sejauh ini berbagai hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa persaingan antara Trump dan Harris sangat ketat, dengan perbedaan sangat tipis, antara 1 dan 2 poin, menjadikan pemilihan presiden AS kali ini kemungkinan akan lebih ketat dibandingkan empat tahun lalu.

Menurut jajak pendapat Economist/YouGov yang dirilis pada Rabu, (30/10/2024) 47% pemilih terdaftar mengatakan mereka akan atau telah memilih kandidat Demokrat Harris, sementara 46% mengatakan hal yang sama terhadap kandidat Republik Trump.

Seperti pada pemilihan-pemilihan sebelumnya, Trump dan Harris akan bertarung memperebutkan suara pemilih di berbagai swing states atau battleground states, yaitu negara-negara bagian yang pemilihnya tidak condong ke salah satu kandidat dan dapat dimenangkan siapa saja.

Battleground States

Saat ini ada tujuh negara bagian yang dapat disebut sebagai battleground states, yaitu: Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. baik Kamala Harris maupun Donald Trump tidak memiliki keunggulan yang aman, dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa kedua kandidat hanya terpaut dua poin satu sama lain di negara-negara bagian ini.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement