Berat infrastruktur kota dalam kaitannya dengan jenis tanahnya juga dapat menyebabkan penurunan tanah. Seiring daerah perkotaan menjadi lebih padat dan lebih banyak bangunan dibangun, berat kumulatif dapat secara bertahap meningkatkan laju penurunan tanah.
Proses geologi alami seperti pergerakan tektonik atau aktivitas seismik pun dapat memengaruhi pemadatan sedimen, yang berkontribusi terhadap penurunan tanah. Meskipun perubahan iklim bukan penyebab langsung penurunan tanah, masalah terkait seperti naiknya permukaan air laut dapat memperburuknya dengan meningkatkan risiko banjir di daerah dataran rendah.
Lebih lanjut, peristiwa cuaca ekstrem juga dapat mempercepat erosi dan perpindahan sedimen. Ini kemudian mengganggu kestabilan tanah dan menciptakan penurunan tanah dan masuknya air.
(Khafid Mardiyansyah)