Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Taiwan Minta Semua Negara Dukung Partisipasinya di Interpol

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 04 November 2024 |20:34 WIB
Taiwan Minta Semua Negara Dukung Partisipasinya di Interpol
Taiwan minta semua negara dukung partisipasinya di Interpol (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Komisaris Biro Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan), Chou Yew-Woei mengungkapkan, pada 27 Juni lalu, Australian Strategic Policy Institute menerbitkan sebuah artikel oleh Dr. John Coyne berjudul “Pengecualian Taiwan dari INTERPOL merupakan kerugian dunia.” Artikel tersebut menyoroti kemampuan penegakan hukum Taiwan yang kuat dan peran penting dalam memerangi kejahatan transnasional, khususnya perdagangan manusia.

Meskipun mendapat dukungan internasional yang luas, Taiwan tetap tidak dapat mengakses basis data intelijen dan sistem kerja sama Interpol, sehingga membatasi efektivitas investigasi kejahatan lintas batas. Pemberian status pengamat kepada Taiwan di Interpol akan semakin memperkuat keamanan global, menegakkan keadilan, dan meminimalkan dampak negatif faktor politik terhadap upaya memerangi kejahatan di seluruh dunia.

“Kami meminta semua negara untuk mendukung partisipasi Taiwan sebagai pengamat di pertemuan tahunan Interpol, yang memungkinkan lembaga penegak hukum Taiwan untuk terlibat dengan lembaga penegak hukum negara-negara anggota, menghadiri sesi pelatihan, dan berbagi keahlian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (4/11/2024).

Menurutnya, Taiwan tetap berkomitmen untuk meningkatkan keamanan, mengurangi bahaya terhadap manusia dan harta benda, serta bekerja tanpa lelah dengan masyarakat internasional untuk memerangi kejahatan transnasional.

Taiwan, kata dia, memiliki kemampuan penegakan hukum yang kuat dan bekerja sama dengan sahabat mitra dalam penyelidikan kriminal. Kemampuan untuk bertukar informasi secara langsung sangat penting untuk memerangi kejahatan transnasional.

Namun, karena pengecualiannya dari Interpol, Taiwan hanya dapat mengakses informasi intelijen penting secara tidak langsung. Pada saat diterima, informasi tersebut sering kali sudah kedaluwarsa, membuat situasi yang sulit, yang memungkinkan kejahatan transnasional berkembang dan memperburuk kerusakan yang ditimbulkan.

Menurut Pasal 2 Konstitusi Organisasi Kepolisian Kriminal Internasional atau Interpol, salah satu tujuan organisasi ini adalah untuk memastikan dan mempromosikan bantuan timbal balik seluas-luasnya di antara sesama otoritas kepolisian kriminal. Dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan transnasional telah berkembang, dan semakin diperburuk oleh kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi.

Kegiatan kriminal semakin bersifat lintas batas, terorganisasi, dan anonim, dengan transaksi keuangan yang dilakukan secara daring. Hal ini membahayakan semua negara dan masyarakat. Untuk memerangi kejahatan transnasional, negara-negara harus bekerja sama, terlibat dalam bantuan timbal balik, dan berbagi informasi—gagasan yang sepenuhnya sesuai dengan Konstitusi Interpol.

Memperkuat kerja sama lintas batas, meningkatkan kemampuan penegakan hukum, dan membangun kapasitas untuk menegakkan keadilan telah menjadi tujuan utama masyarakat internasional. Dalam menangani jenis-jenis kejahatan transnasional baru, Presiden Interpol Ahmed Naser Al-Raisi pada 7 September di Hari Kerja Sama Kepolisian Internasional menyatakan bahwa “dengan berbagi intelijen, strategi, dan sumber daya secara terbuka, kita lebih siap menghadapi ancaman global seperti kejahatan transnasional, perdagangan manusia, dan terorisme.”

Meskipun kasus-kasus kriminal tertentu mungkin tidak berdampak pada seluruh dunia, analisis tren kejahatan dapat membantu mengidentifikasi peluang investigasi. Negara-negara harus belajar dari satu sama lain, bekerja sama, berbagi informasi intelijen, serta bahu membahu untuk menemukan solusi.

Tema kerja sama kepolisian internasional tahun ini adalah "integritas, akuntabilitas, dan pengawasan kepolisian," yang merupakan nilai-nilai penting bagi penegakan hukum dan keamanan global.

Nilai-nilai tersebut membentuk dasar kepercayaan publik; penting untuk mencegah kejahatan, melindungi yang rentan, dan menegakkan keadilan; serta memainkan peran penting dalam kerja sama kepolisian internasional. Taiwan, yang memiliki posisi strategis dan berkomitmen untuk memperkuat hubungan internasional, ingin berbagi informasi dan bekerja sama dengan negara-negara lain guna membangun masa depan yang lebih damai, aman, dan sejahtera bagi semua pihak.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement