Agus mengatakan satu tempat pengungsian terbaru yang sudah mulai menampung masyarakat yang menungsi sejak kemarin sore adalah SDK Eputobi yang berada di Kecamatan Titehena. Rencananya jika pengungsi masih terus bertambah, akan kembali disiapkan titik–titik pengungsian lainnya.
Sementara, dari catatan PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki beberapa kali mengalai erupsi eksplosif besar dalam dua hari terakhir, yaitu Jumat 8 November 2024 terjadi rentetan erupsi. Diawali dengan erupsi pada pukul 01.25 WITA dengan tinggi kolom erupsi sekitar 5.000 meter dari atas kawah G. Lewotobi Laki-Laki dan diikuti dengan awan panas sejauh 3.000 meter ke arah timur laut.
Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 07.48, 10.23, 10.44 dan 13.14 Wita dengan tinggi kolom erupsi berkisar 1.000 – 2.500 meter. Pada pukul 13.55 WITA kembali terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom mencapai 8.000 meter, intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
Kemudian hari ini Sabtu 9 November 2024 pukul 04.47 Wita terjadi erupsi dengan kolom erupsi mencapai 9.000 meter, kolom berwarna coklat kelabu tebal dan condong ke barat daya, barat dan barat laut.
Erupsi ini diikuti juga dengan kejadian Awan Panas dengan jarak luncur 2.000 meter dari pusat erupsi ke arah barat laut. Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 07.16, 08.50, 11.23, 12.33, 12.53, 15.08, 16.40, 18.15, 19.42 Wita dengan tinggi kolom erupsi berkisar 1.000 – 6.000 meter.
(Angkasa Yudhistira)