"Minat investor sudah sangat besar, termasuk dari negara-negara seperti Abu Dhabi, Qatar, Singapura, India, dan China. Mereka siap mendanai program perumahan ini," kata Hashim.
Program perumahan ini merupakan salah satu agenda prioritas dalam pemerintahan Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Dengan target pembangunan 15 juta unit hunian, baik rumah maupun apartemen, hingga 2029, program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap sektor perumahan dan perekonomian nasional.
“Keberhasilan pembangunan perumahan ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mempercepat pembangunan infrastruktur,”ujar Hashim.
Peningkatan sektor perumahan ini juga berpotensi mengurangi kesenjangan sosial dan menyediakan akses yang lebih baik bagi masyarakat terhadap rumah yang layak huni.