“Pertumbuhan kredit membantu penurunan NPL secara otomatis. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) otomatis memperbaiki likuiditas dan membantu modal, meski tidak signifikan secara langsung. Penerapan strategi digitalisasi juga membantu untuk mendukung pencapaian akselerasi proses bisnis dan model bisnis baru di segmen consumer,” tutur Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin.
Amin menambahkan, untuk mengelola potensi pertumbuhan kredit, KB Bank harus tetap melakukan ekspansi yang sehat dan berkualitas.
DPK juga harus ditingkatkan hingga strategi layanan untuk menjaga dan menarik nasabah di tengah persaingan yang semakin ketat.
KB Bank melanjutkan tren pertumbuhan positif hingga kuartal III 2024, dengan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp3,70 triliun, meningkat 14,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Di sisi lain, pengelolaan beban bunga yang efisien menghasilkan pertumbuhan beban bunga yang terkendali, naik 4,69 persen yoy menjadi Rp2,95 triliun.
Hasilnya, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net-interest income (NII) yang signifikan hingga 84,15 persen, tumbuh dari Rp409 miliar pada September 2023 menjadi Rp753 miliar pada September 2024.
Di sisi lain, kualitas aset KB Bank tercatat terus mengalami peningkatan hingga periode kuartal III tahun 2024.